Berita

Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China/Net

Dunia

Jubir Tiongkok Minta AS Berhenti Mencurigai China Sebagai Mata-mata

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 07:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China melalui Kementerian Luar Negeri meminta AS agar berhenti mencurigai  semua orang sebagai mata-mata. Pernyataan tersebut menanggapi tudingan Departemen Kehakiman AS yang mengatakan bahwa lebih dari seribu peneliti China telah meninggalkan AS setelah melakukan pencurian teknologi.

China meminta AS untuk segera meninggalkan mentalitasnya yang sempit dan ekstrim.

“Bagi sebagian orang Amerika, yang mereka lihat hanyalah kebencian, perpecahan dan konfrontasi. Untuk beberapa waktu, AS menekan China secara politik karena bias ideologis yang kuat dan strateginya untuk menahan China,” kata Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (3/12).

Hua menekankan AS secara sewenang-wenang melecehkan, menganiaya, dan menekan para ahli dan cendekiawan mereka di AS.

Menurut Hua, otoritas AS meminta departemen kehakiman setempat untuk melaporkan secara teratur tentang ‘mata-mata’ China dan mengajukan setidaknya satu atau dua kasus setahun terhadap China.

Anggapan 'bersalah' ini tidak masuk akal. Hua dengan tegas mengatakan bahwa China sangat menentang pandangan itu.

Perlakuan yang berbeda ditujukkan oleh China. China menyambut orang-orang dari seluruh dunia, termasuk Amerika, kata Hua, untuk datang ke Tiongkok untuk belajar, berwisata, pertukaran dan kerja sama, dengan pikiran terbuka.

“Mengapa AS, yang memproklamirkan diri sebagai negara dengan ‘demokrasi’ yang kuat, begitu merasa tidak aman tentang keterlibatan normal dengan China?” tanya Hua.

China akan selalu siap untuk terbuka dan berdialog, Hua meyakinkan hal itu. Dia berharap orang-orang terkait di AS bisa tenang dan memikirkan masalah ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya