Berita

Swab test massal klaster industri Bekasi/RMOLJabar

Kesehatan

Swab Test Gelombang Pertama Klaster Industri Bekasi Jangkau 2 Ribu Buruh

KAMIS, 03 DESEMBER 2020 | 18:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ribuan buruh industri yang berada di Kawasan Industri MM 2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi mulai melakukan swab test. Setidaknya, ada 2 ribu karyawan sudah menjalani pemeriksaan dari total keseluruhan 12 ribu karyawan.

“Untuk minggu ini (tes dilakukan) hari ini saja. Nanti mulai lagi minggu depan dengan target 12 ribu buruh yang akan dites swab,” kata Jurubicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (3/12).

Tes massal ini merupakan kerja sama Gugus Tugas Covid-19 Pusat dengan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi. Tes massal terhadap karyawan ini dilakukan lantaran tingginya tingkat paparan Covid-19 di klaster industri.

Dalam gelombang pertama ini tes dibagi dua sift, yakni pagi dan siang dengan masing-masing berjumlah 1 buruh.Ribuan buruh yang menjalani tes usap ini berasal dari sedikitnya 70 perusahaan di Kawasan MM2100.

“Jadi ada 70 perusahaan yang mengajukan tes, kemudian dibagi-bagi. Setiap perusahaan ada 100-150 karyawan yang dites. Sistemnya random namun nantinya diharapkan dapat mengetahui lebih lanjut dari klaster industri ini,” ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikoh.

Kawasan MM2100 menjadi lokasi pertama tes usap lantaran masuk zona merah. Tingginya jumlah perusahaan berpotensi berbanding lurus dengan jumlah kasus Covid-19.

“Kawasan ini juga jadi pilihan pertama karena banyak perusahaan di sini yang punya mesin PCR sehingga memudahkan. Namun di tes yang lainnya juga akan dilaksanakan di kawasan-kawasan lain,” ucap Masrikoh.

Pengambilan sampel hasil tes usap ini akan diperiksa di laboratorium milik Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta. Ditargetkan, hasil tes bisa diketahui dalam waktu empat hari.

Tes usap massal ini pun diprediksi akan mendongkrak jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Meski demikian, peningkatan kasus ini dapat menjadi landasan gugus tugas untuk menangani klaster industri.

“Jadi jangan kaget jika nantinya jumlah kasus bakal naik. Tapi potensi kenaikan kasus ini sudah diantisipasi dengan jumlah lokasi karantina dan tracing menyeluruh. Hasil dari sini juga akan menjadi pemetaan untuk penanganan klaster industri ini,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya