Berita

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/RMOL

Dunia

Singgung Kelapa Sawit, Menlu Retno: Kemitraan Strategis Uni Eropa Harus Dilandasi Prinsip Non-Diskriminasi

KAMIS, 03 DESEMBER 2020 | 13:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak Uni Eropa untuk tidak mendiskriminasi minyak kelapa sawit dari ASEAN.

Desakan itu disampaikan Retno saat berpartisipasi dalam ASEAN-EU Foreign Ministers' Meeting (FMM) ke-23 pada Selasa (1/12).

Berbicara dalam konferensi pers virtual pada Kamis (3/12), Retno mengatakan permintaan Indonesia kepada Uni Eropa untuk memperlakukan minyak sawit secara adil adalah hal yang wajar.

"Indonesia terus mendorong agar Uni Eropa memberi perlakuan non-diskriminatif terhadap minyak sawit. Tidak hanya dari Indonesia, namun juga dari negara ASEAN lainnya, secara objektif," tekan Retno.

Retno juga mengatakan, Indonesia menyambut baik rencana penyelenggaraan Joint Working Group (JWG) yang akan digelar pada Januari 2021.

JWG itu dibentuk untuk membahas proses sertifikasi minyak nabati, termasuk minyak sawit. Di sana juga akan dibahas penelitian terkait kriteria keberlanjutan.

"JWG merupakan hasil perjuangan Indonesia sejak Maret 2019 yang diusulkan untuk mendorong kebijakan non-diskriminatif, adil, dan seimbang terhadap komoditas sawit yang merupakan komoditas strategis Indonesia," terang Retno.

Di ASEAN, kata Retno, industri sawit membuka sekitar 26 juta lapangan kerja dengan nilai industri sekitar 19 miliar dolar AS.

Lebih dari 40 persen perkebunan sawit di ASEAN dikelola oleh petani kecil. Di mana bagi Indonesia, industri sawit berhasil menekan angka kemiskinan hingga 10 juta orang sejak tahun 2000 dan memberikan devisa hingga 23 miliar dolar AS.

"Saya tegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengorbankan kelestarian lingkungan hanya untuk mengejar pembangunan ekonomi," lanjut Retno.

"Saya tekankan bahwa rasa saling percaya hanya dapat terwujud jika terdapat kemitraan yang mencakup kepentingan dua kawasan," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya