Berita

Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds/Net

Dunia

Australia Sisihkan 9,3 Miliar Dolar AS Untuk Rudal Jarak Jauh Dan Hipersonik

KAMIS, 03 DESEMBER 2020 | 12:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan negaranya tengah mengembangkan rudal jelajah hipersonik bersama AS. Sebuah langkah yang ditujukan untuk melawan China dan Rusia yang sedang membangun senjata canggih serupa.

Reynolds mengatakan rudal itu diperlukan untuk mencegah ‘agresi’ terhadap kepentingan Australia.

“Kami akan terus berinvestasi dalam kemampuan-kemampuan canggih untuk memberi Angkatan Pertahanan Australia lebih banyak pilihan untuk mencegah agresi terhadap kepentingan Australia,” kata Senator Reynolds, seperti dikutip dari 9News, Kamis (3/12).

Dia tidak mengungkapkan berapa biaya pengembangan rudal atau kapan mereka akan beroperasi.

Dalam tinjauan pertahanan Pemerintah Federal yang diumumkan awal tahun ini, Australia menyisihkan hingga 9,3 miliar dolar AS untuk sistem pertahanan rudal jarak jauh berkecepatan tinggi, termasuk penelitian hipersonik.

Rudal hipersonik dapat bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara dan kombinasi kecepatan, penanganan, dan ketinggian membuatnya sulit untuk dilacak dan dicegat.

Australia mengatakan pada Juli akan meningkatkan pengeluaran pertahanan sebesar 40 persen selama 10 tahun ke depan untuk membeli kemampuan serangan jarak jauh di udara, laut dan darat.

Tetapi kolaborasi Australia dengan AS dalam pengembangan rudal, bagaimanapun, dapat mengobarkan ketegangan dengan China.

Hubungan antara Canberra dan Beijing mencapai titik terendah baru setelah seorang pejabat senior China memposting gambar satir seorang tentara Australia yang menyinggung negara itu.

Tak berhenti di situ, Beijing kembali menyulut amarah Canberra setelah media milik pemerintah China menampilkan sebuah kartun yang menggambarkan seorang tentara Australia yang berdiri di atas tubuh yang tertutup kain sambil memegang tanda bertuliskan 'hak asasi manusia' di depan kamera.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya