Berita

Presiden Lukashenko dalam rapat virtual CSTO, Rabu 2 Desember 2020/Net

Dunia

Serukan Persatuan Lawan Campur Tangan Asing, Lukashenko: NATO Ciptakan Kelompok Militer Rebut Tanah Belarusia Barat

KAMIS, 03 DESEMBER 2020 | 07:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Belarusia meminta negara-negara bagian agar bersatu untuk bisa melawan tekanan dan campur tangan pihak luar.  

Presiden Alexandr Lukashenko menyoroti adanya gangguan eksternal yang menjadi alasan memburuknya situasi di Belarusia.

Berbicara dalam rapat virtual Dewan Keamanan Kolektif (CSTO) yang diadakan pada Rabu (2/12), ia menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi itu.  Ia menyambut baik diadakannya pertemuan tersebut, berharap pertemuan ini bisa segera disusul dengan pertemuan tatap muka langsung.
"Revolusi warna yang telah terjadi di sejumlah negara bukanlah revolusi warna yang sebenarnya.  Kita bisa melihatnya pada contoh Belarusia,” kata Lukashenko, seperti dikutip dari Belta, Rabu (2/12).

"Revolusi warna yang telah terjadi di sejumlah negara bukanlah revolusi warna yang sebenarnya.  Kita bisa melihatnya pada contoh Belarusia,” kata Lukashenko, seperti dikutip dari Belta, Rabu (2/12).
Ia menggarisbawahi bahwa campur tangan dari luar telah menjadi alasan meningkatnya situasi di Belarusia, dan bahwa revolusi bisa terjadi ketika ada alasan untuk revolusi.

"Ketika massa tidak menginginkan apa pun dan ketika para pemimpin tidak dapat berbuat apa-apa dan seterusnya, kita tidak memiliki revolusioner. Semua yang disebut revolusioner ingin hidup dengan baik dan, lebih disukai," kata Lukashenko.

Lukashenka menambahkan bahwa NATO sedang membuat kelompok militer untuk merebut tanah Belarusia barat. Selain itu, dia mengingat rencana lama negara-negara Barat untuk membuat sabuk sanitasi antara UE dan Rusia.

“Katakan padaku, bagaimana kita harus menanggapi itu,” katanya, meminta saran.

Lukashenko yakin bahwa negara-negara CSTO harus bergabung dalam upaya melawan ancaman eksternal dengan menggunakan pengalaman Belarusia.  

Ia juga mengingatkan, bahwa fondasi persatuan bisa dibentuk lewat kerja sama ekonomi.

“Jika kami bekerja sama dalam ekonomi, dan itu adalah tujuan kami di Uni Ekonomi Eurasia, kami akan bertahan. Jika tidak, mereka akan menelan kami,” katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya