Berita

Rocky Gerung/Net

Politik

Rocky Gerung: Kita Cemas Karena Pemerintah Tidak Siapkan Protokol Bernegara

KAMIS, 03 DESEMBER 2020 | 01:07 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Protokol kesehatan Covid-19 yang diterapkan dalam acara dialog nasional 100 ulama dan tokoh yang diselenggarakan oleh PA 212 dan Front Pembela Islam (FPI) cukup ketat dan lengkap.

Namun, lebih jauh daripada itu, ada protokol lain yang sedianya dihadirkan oleh pemerintah, yakni protokol bernegara.

Begitu kata pakar filosofi Universitas Indonesia, Rocky Gerung dalam acara "Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh", Rabu (2/12).

"Kita di sini lengkap dengan protokol kesehatan. Tapi kita tuntut lebih dari itu, kita ingin ada protokol bernegara," ujar Rocky.

Rocky lantas menyesalkan protokol dalam bernegara itu justru tidak disiapkan oleh Presiden Joko Widodo selaku kepala negara dalam mengelola negara.

"Dan itu yang tidak disiapkan oleh kepala negara," sesalnya.

Atas dasar itu, kata Rocky, dalam rangka memahami protokol bernegara sedianya belajar dari para guru yang mafhum dalam mengelola dan menjawab problematika kehidupan berbangsa.

"Kita perlu guru-guru untuk mengajar cara bernegara. Tadi Refly Harun telah mengurai di bidang hukum. Ichsanuddin Noorsy juga adalah guru protokol bernegara di bidang kebijakan ekonomi," tuturnya.

Menurutnya, itu lantaran protokol bernegara tidak disiapkan bahkan cenderung dilanggar sendiri oleh kepala negara dan membuat situasi saat ini penuh dengan kecemasan.

"Hari ini menunjukkan bahwa sebetulnya kita sedang berada dalam kecemasan karena protokol bernegara dilanggar sendiri oleh kepala negara," tegasnya.

"Karena berbagai kebijakan bisa diuji diselundupkan melalui hukum, melalui kebijakan ekonomi yang tidak didasarkan pada dasar berfikir. Itu yang disebut sebagai kebijakan negara yang ugal-ugalan," sambungnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya