Berita

Puluhan Laskar Mojokerto Anti Korupsi (MKP) saat demo di depan KPK/RMOL

Hukum

Laskar Mojokerto Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Yang Libatkan Bupati Pungkasiadi

SELASA, 01 DESEMBER 2020 | 21:35 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Puluhan massa aksi unjuk rasa yang menamai diri dari Laskar Mojokerto Anti Korupsi (MKP) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa dan menangkap Bupati Mojokerto, Pungkasiadi.

Desakan itu disampaikan Laskar MKP di depan Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa siang (1/12).

Koordinator aksi Laskar MKP, Alimun Nasrun menduga terjadinya tindak pidana korupsi terkait dana virus corona baru (Covid-19) yang diduga melibatkan Bupati Mojokerto, Pungkasiadi.


"Tidak disangka di tengah kesulitan masyarakat di Mojokerto, pemerintah setempat melakukan korupsi yang sistematis untuk pengadaan masker dengan logo pemerintah daerah Kabupaten Mojokerto," kata Nasrun saat berorasi di atas mobil komando.

Menurut Nasrun, anggaran yang dikucurkan Pemkab Mojokerto untuk satu juga masker kain yang dibagikan untuk masyarakat dinilai tidak masuk akal.

Yakni, sebesar Rp 6 miliar untuk satu juta masker kain. Jika dirata-rata, harga satu masker kain seharga Rp 6 ribu.

"Harga Rp 6 ribu per satuan sangat tidak masuk akal karena harga di pengrajin berkisar Rp 3.500 sampai Rp 4 ribu. Tentunya terjadi pembengkakan anggaran yang pastinya merugikan seluruh masyarakat Mojokerto oleh Pemda Mojokerto," jelas Nasrun.

Sehingga, Nasrun mendesak agar KPK untuk segera menyelidiki dugaan keterlibatan Bupati Mojokerto, Pungkasiadi dalam pengadaan satu juga masker di tengah pandemi Covid-19.

"Kami mendesak KPK agar segera memeriksa serta menangkap Bupati Mojokerto Bapak Pungkasiadi dan kroni-kroninya atas dugaan melakukan tindak pidana korupsi dana Covid-19 tahun 2020," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya