Berita

Hermawan Sapura/Net

Politik

Jokowi Kecewa Penanganan Covid-19 Belum Optimal, IAKMI: Karena Arahan Dan Instruksinya Tidak Pernah Dituruti Menterinya

SELASA, 01 DESEMBER 2020 | 14:13 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air yang sudah berlangsung selama 8 bulan belum bisa ditangani dengan baik.

Sebab, Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) kemarin menyampaikan instruksi kepada menteri terkait untuk memerintahkan kepala daerah memegang penuh kendali kerja penanganan Covid-19.

Persoalan ini mendapat tanggapan dari Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra.


Dia menilai wajar jika Jokowi kecewa. Karena menurutnya, instruksi negara terkait penanganan Covid-19 belum dijalankan dengan baik oleh jajaran menteri kabinet Indonesia Maju.

"Kerja pemerintah secara keseluruhan ini belum optimal ya. Jadi pak presiden sendiri tidak dituruti betul apa yang menjadi arahan dan instruksinya," ujar Hermawan saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/12).

Akademisi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini memaparkan satu contoh instruksi Jokowi yang belum dikerjakan maksimal oleh kementerian terkait.

"Sekitar 3 bulan yang lalu presiden mengatakan, kalau bisa kapasitas testing 50 ribu spesimen per hari. Kenyataannya, sekarang belum sampai 50 ribu spesimen per hari," ungkapnya.

Bahkan, lanjut Hermawan, kenaikan kasus positif Covid-19 yang mencapai rekor tinggi pada Minggu (29/11) hingga 6.267 kasus hanya memeriksa sekitar 42 ribu spesimen.

"Seharusnya dalam situasi seperti ini kita sudah 150 ribu, minimal testingya. Apalagi kalau dibandingkan Brazil, Pakistan dan Amerika yang penduduknya mirip dengan kita jumlahnya," tuturnya.

Oleh karena itu, Hermawan memprediksi angka pesakitan Covid-19 akan masih terus melonjak, jika instruksi presiden masih tidak dijalankan oleh para menteri Jokowi.

"Jadi kita ini seperti fenomena gunung es. Muntahan di bawah permukaan itu jauh lebih besar yang belum terdeteksi ketimbang angka harian saat ini," katanya.

"Jadi resiko kejadian ini akan terus meningkat, kita tidak kaget jadinya bila rekor harian ini akan terpecahkan terus," demikian Hermawan Saputra.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya