Berita

Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih?Net

Kesehatan

Rekor Kasus Covid-19 Disebabkan Percepatan Penularan, IDI: Butuh Kerjasama Masyarakat Agar Angka Corona Bisa Melandai

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 17:13 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kenaikan kasus positif Covid-19 yang mencapai 6.267 orang pada hari Minggu kemarin (29/11), tutur disoroti Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ketua Umum PB IDI, Daeng M. Faqih mengatakan, angka pesakitan Covid-19 yang melonjak tinggi kemarin disebabkan potensi penularan yang masih cukup tinggi di dalam negeri.

"Jadi masyarakat kita semua harus tau bahwa persoalan Covid ini yang paling penting adalah persoalan pecepatan penularan," ujar Daeng dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Youtube BNPB, Senin (30/11).

Diungkapkan Daeng, dalam hal penanganan Covid-19 ada 3 unsur terpenting yang harus dilakukan. Pertama upaya pelacakan kasus positif Covid-19 (tracing), pemeriksaan infeksi Covid-19 (testing) dan perawatan (treatment).

Dalam konteks perawatan, Daeng memastikan seluruh tenaga medis yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 di rumah sakit telah bekerja keras menyembuhkan dan menurunkan angka positif.

"Karena kita tau bahwa kesembuhan kita bisa 83 persen lebih. Angka kematiannya sudah bisa ditekan, pernah dari 8-9 persen sekarang bisa 3,1 sekian persen meskipun angka dunia 2,3 persen. Tapi upaya-upaya kita sudah bagus banget menekan angka kematian," bebernya.

Namun yang khusus terkait dengan (tracing) dan (testing), Daeng masih melihat ada kesulitan yang dihadapi pemerintah. Yaitu, terkait kesadaran dan keikutsertaan masyarakat untuk aktif melakukan pemeriksaan dan penelusuran kontak.

"Masalah besar di Covid adalah masalah kecepatan penularannya," sambungnya.

Oleh karena itu, Daeng berharap masyarakat disiplin menghambat penularan dengan strategi peventif atau pencegahan, yakni penerapan 3M. Yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan.

"Kalau kita tidak komitmen melakukan pencegahan bersama-sama maka akan terus terjadi penularan yang tinggi seperti itu. Dan kalau penularan tinggi terus terjadi memang beban berat di rumah sakit dan petugas kesehatan," demikian Daeng M. Faqih.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya