Berita

Ilustrasi/Repro

Jaya Suprana

Angkamologi Sepuluh

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 08:23 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

ANGKA 10 adalah angka dua-digit pertama yang didahului angka satu-digit terakhir yaitu 9. Angka 10 di dalam bahasa Latin ditulis sebagai X. Angka 10 adalah jumlah jari tangan yang lazimnya dimiliki oleh manusia yang kemudian oleh para ilmuwan sejarah aritmatika dianggap sebagai dasar sistem desimal yang diduga ditemukan oleh masyarakat India kuno kemudian dikembangkan oleh masyarakat Arab dan China.

Masyarakat Maya di Yukatan menggunakan sistem vigesimal berdasar angka 20 sebagai jumlah 10 jari dan 10 kaki manusia yang lazim. Angka 10 bisa dibagi oleh 4 angka yaitu 0, 1, 2 dan 5.

Sesuai namanya, semula Desember merupakan bulan ke-10 yang digeser oleh Januari dan Februari maka menjadi bulan ke-12.


Akibat tidak digeser oleh apapun maka dekagon tetap bertahan sebagai istilah bagi poligon terdiri dari 10 sisi yang sama panjang sementara dekahedron dianggap solid dengan 10 wajah yang sama dan sebangun satu dengan lain-lainnya.

Sama halnya desimeter bukan berarti 10 meter tetapi 1/10 meter maka desiliter bukan berarti 10 liter tetapi 1/10 liter, sementara desimal sebuah angka dengam desimal point berdasar sistem disemal.

Pada masa saya duduk di bangku sekolah di Indonesia, nilai prestasi belajar tertinggi adalah 10 sementara di Jerman nilai prestasi belajar tertinggi adalah 1.

Dengan sendirinya di Jerman 10 adalah angka nilai terendah lebih rendah dari yang terendah. Aritmatika angka 10 relatif paling konsisten sebab dikali dengan angka pun selalu terbukti bahwa angka terakhir tetap gigih bertahan pada angka 0.

Semula saya tidak percaya bahwa 10 adalah angka triangular sampai dibuktikan bahwa tiga angka triangular pertama yaitu 1, 2, dan 6 apabila dijumlahkan 1+3+6 memang = 10.

Tumpukan 10 sfere semisal bola bowling yang membentuk tetrahedron membuktikan bahwa 10 adalah juga angka tetrahedral.

Menurut Alkitab, ketika Firaun menolak permintaan Nabi Musa terkait eksodus kaum Yahudi maka Mesir dikutuk 10 malapetaka. Kaum Pythagorean sangat menghormati tetraktis berdasar fakta bahwa 10=1+2+3+4.

Mungkin bukan kebetulan bahwa jumlah prinsipia Pythagoras adalah 10 yaitu: 1) terbatas-tak terbatas; 2) genap-ganjil; 3) tunggal-jamak; 4) kanan-kiri; 5) lelaki-perempuan; 6) diam-bergerak; 7) lurus-bengkok; 8) terang-gelap; 9) baik-buruk; 10) square-oblong.

Beda dengan prinsipia Tao yang cuma tunggal yaitu im-yang. Di dalam Metafisica, Aristoteles sempat berkisah bahwa kaum Pythagorawan meyakini jumlah benda yang bergerak di angkasa adalah 10. Namun akibat pada kenyataan (pada masa itu) yang tampak kasat mata cuma 9 maka mereka menambahkan satu benda angkasa lagi yaitu bumi-tandingan.

Kitab Bilangan 18 : 21 di dalam Perjanjian Lama menegaskan  persepuluhan merupakan perintah yang ada dalam hukum Musa dan harus ditaati oleh seluruh bangsa Israel.

Pada masa tersebut, persepuluhan diberikan kepada Bani Lewi untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka yaitu pekerjaan pada Kemah Pertemuan.

Deklaton mempertandingkan 10 cabang olahraga yang kemudian dianggap sebagai Mahkota Olimpiade. Fakta bahwa 10 apabila dihurufkan dalam bahasa Indonesia adalah sepuluh namun saling beda dalam bahasa Inggris = ten, Jerman = zehn, Prancis = dix, Spanyol = diez, Italia = diezi, China = shi, India = das, Arab = ‘asyratun.

Membuktikan bahwa pada hakikatnya apa yang disebut angka memang sepenuhnya berdasar kesepakatan masyarakat yang menggunakannya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya