Berita

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan/Net

Dunia

Armenia: Persoalan Nagorno-Karabakh Menemukan Jalan Buntu Sejak 2018, Satu-satunya Jalan Keluar Serahkan Wilayah Itu!

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 07:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kesal karena terus-terusan disalahkan atas pejanjian kesepakatan antara Armenia dan Azerbaijan, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan akhirnya buka-bukaan. Ia menegaskan bahwa sejak tahun 2018 sesungguhnya persoalan Nagorno-Karabakh telah menemui jalan buntu. Satu-satunya jalan keluar adalah dengan menyerahkan wilayah tersebut.

Menurut Pashinyan, pada tahun 2011 di Kazan, Armenia siap menyerahkan tujuh wilayah sebagai imbalan referendum status sementara Nagorno-Karabakh. Namun, saat itu Azerbaijan tidak setuju dan mengajukan tuntutan baru.

"Sebuah video yang mengonfirmasi hal ini telah diposting di jaringan," kata Pashinyan, seperti dikutip dari News Arm, Minggu (29/11).

"Ngomong-ngomong, dalam tuntutan baru itu tidak disebutkan soal Kota Shushi (Shusha). Masalah ini juga diselesaikan sesuai dengan prinsip Madrid, yang diterima pihak Armenia pada tahun 2007 sebagai dasar pembicaraan," ujar Pashinya. Menekankan bahwa penduduk Nagorno-Karabakh harus memiliki proporsionalitas.

“Jadi situasi ini berkembang di negara kita sejak 2011, sedangkan sejak 2013 Azerbaijan melakukan eksaserbasi militer, sehingga sepanjang 2013-2015 terjadi eskalasi yang mencapai puncaknya pada pertempuran 4 empat hari, pada April 2016."

Azerbaijan telah berulang kali menolak proposal mediasi internasional berbasis Madrid Principles dari OSCE Minsk Group Co-Chairs, satu-satunya badan yang diakui secara internasional untuk menengahi antara kedua belah pihak.

Pada 19 Maret 2016, dalam pidatonya, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev secara terbuka menuduh Ketua Bersama Grup Minsk melakukan provokasi terhadap Azerbaijan dan menyatakan bahwa kepercayaan Azerbaijan dalam kegiatan mereka telah sepenuhnya dirusak

“Sejak 2018, masalah Karabakh (Nagorno-Karabakh) menemui jalan buntu, satu-satunya jalan keluar adalah penyerahan wilayah, (sayangnya) tanpa ada jaminan bahwa Azerbaijan tidak akan mengajukan tuntutan baru. Dan dalam konteks tuntutan baru itu, akan ada lagi kemungkinan perang yang tinggi,"  ujar Pashinyan.

Perang bisa saja dihentikan lebih awal. Harga untuk mengakhiri perang lebih awal, akan tetap sama: penyerahan tujuh distrik.

"Jika penyerahan tiga distrik di tengah hilangnya Kota Shushi Shusha) dan bahaya mematikan yang menggantung di atas Stepanakert adalah pengkhianatan, bukankah penyerahan 7 distrik dalam kondisi yang relatif baik (juga) merupakan pengkhianatan?" ujar Pashinyan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya