Berita

Aksi unjuk rasa di Yerevan, Minggu, 29 November 2020, menuntut pemerintah segera mencari tentara yang hilang/Net

Dunia

Ribuan Pendemo Tuntut Pemerintah Armenia Temukan Para Tentara Yang Hilang

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 06:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ribuan orang di Yerevan menuntut pemerintah segera mengambil tindakan agar menemukan para tentara yang hingga saat ini belum ditemukan.

Konflik antara Armenia dan Azerbaijan sudah selesai, tetapi beberapa keluarga masih menunggu kabar tentang kerabat mereka yang hilang.

Lebih dari seribu orang pada Minggu (29/11) berbaris di ibukota Armenia itu sambil memegang foto tentara yang hilang dalam perang di Nagorno-Karabakh. Mereka meneriakkan yel yel; "Bantu kembalikan tentara kami yang hilang dan yang ditahan!"

Para pengunjuk rasa terdiri dari beberapa selebritas lokal dan warga sipil. Mereka juga membacakan surat yang ditujukan kepada duta besar Rusia di Yerevan, memintanya untuk ikut membantu proses pencarian dan menyampaikan permintaan mereka ke Moskow.

"Kami menyerukan tindakan segera untuk menyelesaikan masalah ini. Tetapi pihak berwenang mengatakan bahwa itu bukan wewenang mereka. Bahwa itu tergantung pada orang Azerbaijan," kata Arsen Ghukasyan, 47 tahun, salah satu pengujuk rasa, seperti dikutip dari AP, Minggu (29/11).

Pertukaran jenazah telah dilakukan. Mayat-mayat masih dihitung dan diidentifikasi. Namun, tidak ada informasi yang jelas tentang kerabat dan para tentara yang hilang.
Ghukasyan sedang mencari putra dan saudaranya yang hilang, yang terakhir berhubungan pada awal Oktober, kurang dari seminggu setelah bentrokan meletus di Nagorno-Karabakh.

Pria lain, yang juga sedang mencari putranya yang hilang, mengatakan bahwa para tentara yang hilang itu sedang menunggu keluarga serta orang-orang Armenia datang untuk menyelamatkan mereka.

"Tapi kami, para orang tua, tidak memiliki harapan. Kami tidak tahu bagaimana cara menyelamatkan anak-anak kami," ujar pria itu. Berharap pemerintah segera bertindak.  

Kantor Ombudsman Karabakh, Artak Beglaryan, mengatakan pada Jumat bahwa sekitar 50-60 tentara Armenia ditahan sebagai tahanan di Azerbaijan.

Otoritas Armenia telah melaporkan ada lebih dari 2.300 tentara yang menjadi korban militer,  sementara Baku belum mengungkapkan jumlah tentara mereka yang hilang.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya