Spekulasi mengenai kondisi kesehatan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab, terutama berkaitan pandemi Covid-19 menjadi topik hangat di masyarakat.
Pasalnya, Habib Rizieq yang dikenal memiliki banyak simpatisan, seharusnya mengungkap ke publik secara jujur seperti apa kondisi kesehatannya saat ini.
Seperti diketahui, Habib Rizieq tidak mau membuka hasis swab test usai jatuh sakit pasca dua kegiatan yang melanggar protokol kesehatan Covid-19, yakni berkerumun.
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menyayangkan Habib Rizieq tidak terbuka ke publik dan juga Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terkait swab test tersevut.
"Saya menyayangkan soal ketidaksetujuan hasil swab test dipublikasikan kepada siapapun," kata Rahmad kepada wartawan, Minggu (29/11).
Legislator dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengakui, bahwa pasien berhak meminta pihak rumah sakit untuk tidak mempublikasikan mengenai hasil swab test.
Namun, menurut Rahmad, saat ini situasi sedang berbeda. Habib Rizieq dalam kegiatannya memiliki banyak kontak erat mengingat kerumunan yang terjadi di masa tanggap darurat Covid-19.
"Memang ini hak pasien dan dokter untuk merahasiakan, namun ini adalah masa pandemi. Demi keselamatan pasien dan orang-orang di sekitar yang pernah berinteraksi, perlu dilindungi keselamatan untuk berhati-hati dan waspada," ujarnya.
Buntut dari simpang siur swab test Rizieq Shihab, Satgas Covid-19 Kota Bogor melaporkan Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Ummi, Andi Tatat dan beberapa pegawai ke Mapolresta Bogor Kota.
Pihak Rumah Sakit Ummi dinilai tidak kooperatif dan transparan dalam memberikan keterangan tentang catatan perawatan medis Habib Rizieq.