Berita

Ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam penyerangan ketika di dalam mobil/Net

Dunia

Suriah Hingga Turki Ramai-ramai Kutuk Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Jerman Khawatir Bisa Picu Ketegangan Di Timur Tengah

MINGGU, 29 NOVEMBER 2020 | 08:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Turki mengutuk pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh dengan menyebutnya sebagai aksi terorisme.

Melalui sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (28/11), Kementerian Luar Negeri Turki menyerukan agar pelaku serangan mendapatkan pertanggungjawaban dan semua pihak harus bertindak dengan akal sehat.

"Kami mengutuk pembunuhan keji ini dan menyatakan belasungkawa kami kepada pemerintah Iran dan keluarga almarhum," kata kementerian yang dikutip Sputnik.

"Turki menentang segala upaya untuk mengganggu perdamaian dan ketenangan di wilayah, serta terhadap semua jenis terorisme, terlepas dari siapa pelaku atau targetnya," lanjut kementerian.

Sebelum Turki, sejumlah negara juga telah menyatakan kekhawatirannya jika pembunuhan Fakhrizadeh dapat memicu konflik baru.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Jerman pada Sabtu mengaku, pembunuhan tersebut dapat meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad pada hari yang sama pun mengajak komunitas internasional untuk beramai-ramai mengutuk serangan tersebut.

Fakhrizadeh dibunuh di kota Absard, Kabupaten Damavand, Teheran sekitar pukul 2.30 pagi waktu setempat.

Ia diberondong tembakan dari sebuah mobil yang berada di dekat kendarannya. Meski berhasil dibawa ke rumah sakit, ia tidak selamat karena luka-lukanya.

Para pejabat Iran mengungkap, pembunuhan tersebut dilakukan oleh badan intelijen Israel, Mossad.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya