Berita

Pasangan calon Gubernur Kalimantan Tengah, Ben Ibrahim-Ujang Iskandar/Net

Politik

Ben-Ujang Siapkan Rp 2 Juta Satu KK Per Tahun, Pengamat: Itu Program Kerja, Bukan Politik Uang

JUMAT, 27 NOVEMBER 2020 | 00:57 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pasangan calon Gubernur Kalimantan Tengah, Ben Ibrahim-Ujang Iskandar siapkan program dana Rp 2 juta bagi setiap kepala keluarga tiap tahun.

Program tersebut belakangan ditafsirkan miring. Bahkan, tidak sedikit yang menyebut apa yang disampaikan Ben-Ujang itu adalah praktik politik uang.

Pakar hukum Universitas Indonesia, Nasrullah Nasution, menyebutkan bahwa program Rp 2 juta per KK per tahun yang terdapat dalam program kerja Ben-Ujang bukan merupakan janji politik uang, melainkan program kerja yang ditawarkan calon kepala daerah.

“Menjanjikan itu kalau kamu milih (saya), kamu dapat uang. Kalau memang programnya ada dan tercantum uang, itu kan memang program kampanye,” ujar Nasrullah dalam keterangannya, Kamis (25/11).

Menurut Nasrullah, perbedaan antara menjanjikan politik uang dengan program kerja sudah cukup jelas.

“Ya beda. Kamu milih ini (paslon) nanti dapat Rp 100 ribu (itu namanya politik uang). Tapi kalau kamu milih kemudian mendapat program dana untuk kelurahan (misalnya) Rp 1 miliar, kan beda,” jelasnya.

Nasrullah menegaskan, program kerja bantuan langsung tidak melanggar aturan, baik UU ataupun aturan-aturan turunannya. “Tidak ada pasal yang dilanggar dari program kerja bantuan langsung,” tegasnya.

Selain itu, tidak ada yang salah dengan program kerja yang menjanjikan bantuan langsung seperti halnya Ben-Ujang dengan program kerja bantuan Rp 2 juta per KK per tahun bagi masyarakat miskin.

“Janji janji ya tidak masalah menurut saya, hampir semua pasangan calon di pilkada saat ini pasti menjanjikan satu desa Rp 1 miliar, satu desa satu mobil, satu desa sekian, hampir semuanya saya rasa saat ini menjanjikan itu semua,” pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya