Berita

Komite Eksekutif KAMI, Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Napoleon 'Bernyanyi', Komite Eksekutif KAMI: Kapolri Harus Berikan Legacy Nyata Untuk Selamatkan Kepolisian

KAMIS, 26 NOVEMBER 2020 | 14:52 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Persidangan kasus penghapusan Red Notice yang menghadirkan terdakwa Irjen Napoleon Bonaparte sebagai saksi pada Selasa lalu (24/11) membuat dua nama mendadak jadi perbincangan.

Dua nama yang disenggol Napoleon Bonaparte yaitu Kabareskrim, Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin.

Terkait fakta persidangan tersebut, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menuntut Presiden RI Joko Widodo melakukan langkah cepat dalam melakukan reformasi di tubuh Kepolisian RI. Agar nama-nama yang terungkap di persidangan tersebut diselidiki rekam jejaknya dalam promosi kepemimpinan Polri ke depan


Kemudian KAMI juga meminta kepada KPK untuk secepatnya membentuk tim khusus melakukan observasi pada nama-nama yang terungkap dalam fakta persidangan. Untuk mengetahui adanya potensi 'abuse of power' ataupun kejahatan lainnya dalam kasus Djoko Tjandara.

"Meminta Kapolri Jenderal Idham Azis segera melakukan pembenahan-pembenahan untuk meyakinkan rakyat Indonesia bahwa Kepolisian RI merupakan institusi hukum yang bersih," demikian pernyataan tertulis Presidium KAMI, tertanggal 25 November 2020.

Di sisi lain, adanya nama Kabareskrim saat persidangan dengan terdakwa Tommy Sumardi tersebut seperti menambah beban bagi Kapolri Jenderal Idham Azis. Terutama menjelang akhir jabatannya saat ini.

"Ini tugas berat terakhir Kapolri Idham Azis untuk meletakkan awal reformasi Polri yang serius. Bagaimanapun juga skandal ini terjadi di era pak Idham, ada tanggung jawab moral yang tidak bisa diabaikan," ujar Komite Eksekutif KAMI, Gde Siriana Yusuf, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/11).

Dia menambahkan, "(Kapolri) harus memberikan legacy yang nyata dan berarti untuk menyelamatkan Polri dari praktik-praktik abuse of power. Juga mempersiapkan dan menyaring siapa yang bersih untuk jadi Kapolri baru."

Munculnya nama Kabareskrim, Komjen Listyo Sigit Prabowo, dan politikus Golkar Azis Syamsudiddn di dalam persidangan kasus Djoko Tjandra juga jadi pertanyaan publik. Sebab, hal tersebut tak ada dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saat Napoleon Bonaparte diperiksa Propam Polri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya