Berita

Menteri KKP, Edhy Prabowo/Net

Politik

Penangkapan Edhy Prabowo Mengingatkan Kisah Luthfi Hasan Dan PKS Di Masa SBY

RABU, 25 NOVEMBER 2020 | 12:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kabar ditangkapnya satu menteri Presiden Joko Widodo, yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti mengulang kisah yang pernah terjadi di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Begitulah yang diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Riview (IPR) Ujang Komarudin, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/11).

"Saya teringat dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dimasa SBY. PKS ketika itu bagian dari koalisi pemerintahan SBY," ujar Ujang Komarudin.
 
Menurut Ujang, ada kesamaan yang bisa dilihat dari Partai Gerindra di masa Jokowi dengan PKS di masa pemerintahan SBY. Di mana, keduanya merupakan bagian koalisi tapi masih terus mengkritik rezim.

"Gerindra kan main di wilayah abu-abu. Satu di pemerintahan dan satu lagi FZ (Politisi Gerindra Fadli Zon) sering kritik pemerintah," ungkapnya.

Kesamaan lainnya dari Gerindra dan PKS, menurut Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini adalah adanya petinggi partai yang tersangkut kasus korupsi.

Oleh karena itu, Ujang tidak menutup kemungkinan berpandangan ada persoalan politik yang masih terkait dari penangkapan Edhy Prabowo. Namun ia tetap mengapresiasi kerja KPK yang berhasil mengungkap kasus dugaan korupsi di lingkaran pemerintahan.
 
"(PKS) tiap hari mengkritik SBY. Akhirnya, dikerjai dengan ditangkapnya Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq ketika itu oleh KPK," ungkapnya.

"Soal politis (pada penangkapan Edhy Prabowo) mereka-merekalah yang tahu. Tapi dalam konteks pengakkan hukumnya tidak politis. Karena kan ada bukti-bukti. Tentu kita harus apresiasi kerja KPK," demikian Ujang Komarudin.

Edhy Prabowo dikabarkan di OTT KPK karena terkait kasus ekspor benih lobster (Benur), di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu dini hari (25/11).

Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Lembaga Antirasuah, Partai Gerindra, maupun Kementerian KKP.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya