Berita

Arief Poyuono bersama Prabowo Subianto/Net

Politik

Anak Didiknya Ditangkap KPK, Prabowo Subianto Patut Mundur Dari Kabinet Dan Gerindra

RABU, 25 NOVEMBER 2020 | 10:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Prabowo Subianto harus gentleman dan kesatria mengundurkan diri dari menteri kabinet termasuk dari ketua umum Partai Gerindra.

Pasalnya, Menteri Pertahanan itu telah gagal mencegah kadernya melakukan tindak pidana korupsi.

Apalagi, Prabowo sudah pernah mengingatkan bahwa korupsi di Indonesia sudah dalam taraf yang sangat parah. Istilah medisnya, sudah stadium empat.


Demikian politisi Gerindra Arief Poyuono mengingatkan terkait kabar penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh KPK atas dugaan kasus ekspor benih lobster, Rabu dinihari (25/11).

"Semua masyarakat harus mendukung KPK terkait penangkapan kader Gerindra terbaik dan sangat dekat dengan Prabowo Subianto itu," kata Arief Poyuono.

Dan, lanjut Arief Poyuono, penangkapan Edhy Prabowo membuktikan KPK betul-betul masih sebagai engine penangkap koruptor yang paling terbaik di Indonesia.

Kembali kepada OTT Edhy Prabowo, Arief Poyuono mengatakan ini pelajaran berharga sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhi Prabowo.

"Bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat ternyata justru Edhy Prabowo, anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri justru menjadi menteri pertama di era Jokowi-Maruf yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," sebutnya.

Menurut Arief Poyuono yang periode lalu menjabat wakil ketua umum Gerindra, sudah sejak awal harusnya Prabowo yang menginginkan Indonesia bersih dari KKN, harusnya mengingatkan dan melarang para kadernya dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.

"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," ucapnya menyayangkan.

Dengan demikian, terang Arief Poyuono, Prabowo wajib bertanggung jawab kepada masyarakat khususnya pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya hingga berpotensi besar menghancurkan marwah partai termasuk bangsa.

"Atau jika Prabowo gentleman, dia patut mundur dari kabinet Jokowi-Maruf serta mundur dari Gerindra," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya