Berita

Jurubicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito/Ist

Kesehatan

Evaluasi Libur Akhir Tahun, Satgas Covid-19 Ungkap Potensi Corona Meningkat Hingga Tiga Kali Lipat

RABU, 25 NOVEMBER 2020 | 02:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bersama pemerintah pusat mengaku sedang mengevaluasi libur panjang akhir tahun 2020 berkenaan dengan penanganan Covid-19.

Evaluasi dinilai penting lantaran berdasarkan pengalaman, adanya libur panjang kerap berdampak pada tren kenaikan kasus Covid-19.

"Pada prinsipnya, apapun keputusan yang nanti diambil pemerintah, maka keputusan ini akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19," kata Jurubicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/11).

Setidaknya, ada tiga periode libur panjang yang menjadi acuan pemerintah mengevaluasi libur akhir tahun 2020 mendatang, yakni libur panjang Idul Fitri tanggal 22-25 Mei 2020, HUT RI pada 20-23 Agustus, dan libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.

pada libur panjang Idul Fitri, jelas Prof Wiku, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 69-93 persen pada tanggal 28 Juni 2020. Libur panjang HUT RI juga berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 58-118 persen pada pekan 1 sampai dengan 3 September 2020.

Kemudian libur panjang akhir Oktober dan awal November, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 17-22 persen pada tanggal 8-22 November 2020.

Dari data tersebut, terdapat juga penurunan kasus positif pada periode libur panjang 28 Oktober-1 November 2020 jika dibandingkan libur panjang pada bulan Agustus 2020. Penurunan kasus positif ini menjadi evaluasi dan pembelajaran dalam menghadapi periode libur panjang akhir tahun 2020.

"Namun perlu diingat, masa libur panjang akhir tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang dan dikhawatirkan berpotensi menjadi manifestasi perkembangan kasus menjadi dua bahkan tiga kali lipat lebih besar dari masa libur panjang sebelumnya," tegasnya.

Dari hasil evaluasi pada periode libur panjang sebelumnya, jelas Wiku, kenaikan kasus positif disebabkan oleh penularan akibat kurang disiplinnya masyarakat terhadap protokol kesehatan, terutama pada menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya