Berita

Ketum Forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi/Net

Politik

Hery Haryanto Azumi: Perlu Ada Dialog Nasional Urai Kebuntuan Politik

SENIN, 23 NOVEMBER 2020 | 14:07 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Forum Satu Bangsa menyarankan segera diadakan dialog nasional dengan melibatkan organisasi masyarakat yang memiliki komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketua Umum Forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi, mengaku prihatin dengan terjadinya simpang siur informasi yang dapat membingungkan rakyat sehubungan dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Saudi Arabia.

Menurut Hery, di tengah kesimpangsiuran itu, kepulangan HRS harus disambut sebagai pahlawan setara dengan kepulangan Ayatullah Khomeini dari pengasingannya di Prancis.

"Terbukti ratusan ribu anggota dan simpatisan FPI memberikan sambutan meriah bagi pemimpin mereka," demikian kata Hery saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/11).

Di sisi lain, dalam pengamatan Hery, pemerintahan Jokowi nampak menganggap kepulangan Habib Rizieq sebagai ancaman politik yang tidak dapat disepelekan dari kelompok yang mengatasnamakan Islam.

Kata Hery, situasi politik makin mengkhawatirkan, karena pada saat yang sama hubungan Presiden Joko Widodo dengan dua pimpinan ormas Islam terbesar seperti NU dan Muhammadiyah, terus mengalami dinamika pasang-surut.

"Terutama setelah penyusunan kabinet dan pengesahan RUU Cipta Kerja. Oposisi dan apati kelompok Islam dapat berdampak buruk bagi Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin," demikian analisa Mantan Ketum PB PMII.

Atas fakta politik itu, Hery menyarankan perlu digelar dialog nasional di kalangan ormas-ormas yang memiliki komitmen terhadap NKRI dan keberagaman, apapun latar belakang agama dan kelompoknya.

"Sebab, jika ketegangan sosial tetap dipertahankan, akan mengakibatkan social distrust yang serius dan dapat mengancam keutuhan Bangsa dan Negara. Jangan sampai wibawa Pemerintah dijatuhkan oleh tekanan massa atau kelompok kepentingan apapun," demikian pendapat Hery.

Hery meyakini dengan digelarnya dialog nasional, berbagai ganjalan dan masalah komunikasi antar sesama anak bangsa akan dapat diselesaikan.

"Dialog Nasional akan mengungkap ganjalan-ganjalan komunikasi maupun substansi yang mengakibatkan kebuntuan politik," pungkas Hery.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya