Berita

Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu dalam webinar KAMI bertajuk 'Menyelamatkan Ekonomi Rakyat di Era Pandemi'/Repro

Politik

Said Didu: Pemerintah Jangan Malu-malu Turunkan Harga BBM Meski Utangnya Banyak

SABTU, 21 NOVEMBER 2020 | 00:14 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintah diminta segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) seiring dengan anjloknya harga minyak dunia.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan, pemerintah tak perlu ragu-ragu menurunkan harga BBM meski memiliki utang dengan pihak Pertamina.

"Jangan malu-malu menurunkan harga BBM," ujar Said Didu dalam webinar yang digelar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bertajuk 'Menyelamatkan Ekonomi Rakyat di Era Pandemi', Jumat malam (20/11).


Menurutnya, pemerintah memiliki peran penting dalam menentukan harga BBM. Sejak Februari 2020, penentu harga BBM di pasaran adalah pemerintah, termasuk BBM nonsubsidi.

Pada dasarnya, ia mengetahui alasan utama harga BBM tak kunjung diturunkan meski harga minyak dunia jeblok. Alasan utamanya adalah beban utang kepada Pertamina yang sangat tinggi.

"Kenapa Pertamina tidak menurunkan BBM-nya? Karena utang pemerintah ke Pertamina itu besar sekali. Setahu saya lebih dari Rp 100 triliun," ungkap Said.

Bahkan utang yang dimiliki pemerintah tak hanya kepada Pertamina, melainkan ke beberapa perusahaan BUMN lain.

"Demikian juga utang pemerintah ke PLN, itu besar sekali. Utang BUMN yang ditugaskan untuk membangun infrastruktur juga ratusan triliun, proyek rugi," kata Said.

Akan tetapi, hal tersebut tak bisa menjadi alasan tidak adanya penurunan harga BBM. Sebab dengan tingginya harga BBM, yang paling terdampak adalah masyarakat. Oleh karenanya, ia berharap harga BBM diturunkan dan pemerintah harus memutar otak agar utang tidak makin menggunung.

"Saya takut sekali beban siklus ekonomi yang sangat berat ini (tidak diselesaikan), karena tidak ada yang untuk membayar utang," tutup salah satu deklarator KAMI ini.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya