Berita

Habib Rizieq Shihab/Net

Politik

Pengamat: Habib Rizieq Shihab Versus Pemerintah Tidak Apple To Apple

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 21:46 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, ke Tanah Air tidak ditanggapi serius oleh pemerintah.

Direktur Parameter Politik, Adi Prayitno menilai begitu. Karena dia melihat, kesan biasa-biasa saja sangat nampak dari gesture politik pemerintah saat sebelum dan ketika Habib Rizieq Shihab tiba di Indonesia.

"Itu terbaca. Pemerintah tidak terlampau meladeni dinamika (kepulangan Habib Rizieq Shihab) yang beitu luar biasa," ujar Adi Prayitno dalam diskusi virtual 'Tanya Jawab Cak Ulung' yang diselenggrakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/11).

Dahulu, sambung Adi, pemerintah seringkali responsif jika ada persoalan menyangkut sosok yang kerap dipanggil HRS tersebut, misalnya terkait FPI atau 212.

"Itu hampir semua kementerian, semua jubir pemerintah, hampir semua partai-partai pendukung pemerintah itu bicara dan pasang badan untuk negara dan presiden," ungkapnya.

Namun sekarang, Adi justru melihat hampir tidak ada statement politik dari lingkaran pemerintah yang terkesan menyerang Habib Rizieq. Termasuk soal kerumunan massa yang terjadi di momen penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta, hingga acara pernikahan putri HRS di Petamburan, Jakarta.

Oleh karena itu Adi menyimpulkan, pemerintah kali ini sedang menganggap HRS biasa-biasa saja, dan menilai sosoknya tidak begitu memliki urgensi untuk dipikirkan atau diurusi.

"Jadi saya membaca pemeritah biasa-biasa saja, tidak dibesar-besarkan. Karena banyak tokoh di negara ini, terutama tokoh agama yang pendukungnya jutaan. Banyak elit agama yang di negara ini umatnya banyak, kontribusinya banyak, tidak perlu eufoia macam-macam," katanya.

"Nah, HRS versus negara, HRS versus pemerintah itu tidak Apple To Apple, terlampau besar negara untuk mengurus satu orang. Makanya belakangan muncul tagar jangan sampai negara kalah terhadap individu dan ormas tertentu," demikian Adi Prayitno.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya