Adi Prayitno dalam acara Tanya Jawab Cak Ulung yang diselenggarakan Kantor BErita Politik RMOL/RMOL
Nama Habib Rizieq Shihab santer diperbincangkan belakangan ini, setelah dirinya kembali ke Tanah Air dan disebut-sebut akan aktif di dunia politik.
Sebab belum lama sampai Indonesia, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini kedatangan sejumlah tokoh politik seperti Pendiri Partai Ummat Amien Rais, hingga sejumlah politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bahkan, Partai Masyumi Reborn mengklaim telah mengajak Habib Rizieq Shihab untuk ikut bergabung ke dalam partai yang pernah menjadi pemenang pemilu pada tahun 1955 tersebut.
Kemungkinan Habib Rizieq Shihab bergabung ke satu partai politik dianalisa oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, dalam diskusi virtual 'Tanya Jawab Cak Ulung' yang diselenggarakan
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/11).
Dalam paparannya, Adi menilai sosok ulama yang kerap disapa HRS tersebut kemungkinan besar sudah dibujuk oleh tokoh dari dua partai bergaris Islam yang belum lama dideklaraskan. Yaitu Partai Ummat besutan Amien Rais dan Partai Masyumi Reborn yang digaungi sejumlah tokoh agama dan politik.
"Apakah kemungkinan HRS digoda oleh dua partai tersebut? Tentu saja ingin digoda," kata Adi.
Kendati begitu, Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu memprediksi, HRS tidak akan bergabung dengan dua partai baru tersebut.
Karena menurutnya, sosok HRS yang sudah memiliki banyak pengikut dan dengan nama yang mentereng, telah masuk strata politik yang jauh di atas Partai Ummat dan Partai Masyumi Reborn.
"Problemnya, HRS ini melampaui (pengikutnya) dari partai-partai yang ada (tersebut)," tuturnya.
"HRS lebih besar dari dua partai yang baru muncul ini," demikian Adi Prayitno.