Berita

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna/RMOLJabar

Nusantara

Kurangi Terciptanya Kerumunan, Pemkot Bandung Bakal Tutup Sejumlah Ruang Publik

RABU, 18 NOVEMBER 2020 | 15:28 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebuah hasil penelitian menunjukkan kalau masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan, khususnya dalam menjaga jarak. Karena itulah, Pemerintah Kota Bandung berencana menutup sejumlah ruang publik untuk mengurangi terciptanya kerumunan.

Sekretaris Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, penelitian tentang kepatuhan masyarakat tersebut dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hasil penelitian ITA tersebut menunjukkan kalau kesadaran masyarakat terhadap penggunaan masker dan mencuci tangan masuk dalam ketegori baik. Namun kesadaran dalam menjaga jarak masih kurang baik.


"Riset dari ITB, kalau masker sudah cukup baik, mencuci tangan relatif sudah cukup baik, mereka disakunya sudah tersedia hand sanitizer. Tapi yang masih rawan itu physical distancing, itu hasil riset ITB," kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (18/11).

Ema menekankan kepada semua pihak untuk tidak memberikan peluang adanya kerumunan yang bersifat statis. Menurutnya, hal itu akan memperbesar potensi paparan Covid-19.

"Jadi berkerumun yang sifatnya diam yang lama itu bisa jadi masalah. Kalau bergerak sih enggak masalah, kalau olahraga lalu jaga jarak saya pikir tidak masalah," tuturnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Ema menambahkan, karena itulah Pemkot Bandung akan melakukan penutupan sejumlah ruang publik. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kerumunan massa yang kerap terjadi di tempat-tempat tersebut.

"Saya akan melapor ke Walikota dan Wakil (Walikota) agar ruang publik di beberapa lokasi untuk sementara tidak dipakai terlebih dahulu," jelasnya.

Ada beberapa ruang publik yang sudah dibidik untuk dilakukan penutupan. Menurutnya, alun-alun dan sudut-sudut ruang publik akan dilakukan penutupan jika sudah mendapat persetujuan dari pimpinan.

"Alun-alun Cincendo, Regol, Ujungberung, Asia Afrika saya minta benar-benar terjaga. Jangan dulu dipergunakan untuk masyarakat. Mohon maaf itu berpotensi menimbulkan kerumunan," pungkasnya.‎

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya