Berita

Hersubeno Arief menilai pemanggilan Anies Baswedan oleh Polda Metro Jaya dijadikan santapan empuk para penentang/Repro

Politik

Pemanggilan Anies Jadi Santapan Empuk Para Penentang

RABU, 18 NOVEMBER 2020 | 10:23 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya pada Selasa kemarin (17/11), seperti menjadi santapan empuk bagi orang-orang yang berseberangan dengan Anies.

Demikian yang disampaikan, wartawan senior, Hersubeno Arief, melalui Channel YouTube "Hersubeno Point' seperti yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/11).

Padahal, pemanggilan Anies tersebut adalah untuk mengklarifikasi atas dugaan tindak pidana pelanggaran penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan saat acara Maulid Nabi dan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab di Jalan Paksi, Petamburan III, Jakarta Pusat, Sabtu malam lalu (14/11).


Dari kacamata Hersubeno, kerumunan massa di Petamburan telah dimanfaatkan oleh penentang Anies untuk 'menggoreng' isu dan menjatuhkan orang nomor satu di Jakarta itu.

"Di media sosial Anies dihajar habis. Di dunia nyata Anies di panggil (kepolisian)," ujarnya.

Padahal dalam kenyataannya, menurut Hersubeno, Gubernur Anies telah bekerja mati-matian untuk penanganan Covid-19.

Bahkan kebijakan Anies dalam menangani Covid-19, kerap berseberangan dengan pemerintah pusat yang terlihat ambigu dalam menentukan sikap antara mementingkan ekonomi atau kesehatan.

"Yang cukup menarik ada pembelaan dari Doni Monardo buat Anies. Doni mengatakan tidak ada pelanggaran yang dilakukan Anies Baswedan," sambung Hersubeno.

"Karena sejak awal Anies sudah menegakkan protokol dan memberikan surat peringatan juga denda ketika kegiatan itu tetap dilakukan," tegasnya lagi.

Sementara itu, Anies sendiri mengaku mendapatkan 33 pertanyaan dalam pemeriksaan yang dilakukan kurang lebih 9 jam tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan itu, sambung Anies, dijawab semua olehnya berdasarkan fakta-fakta yang ada tidak ada yang dikurangi atau dilebihkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya