Berita

Dipo Alam/Net

Politik

Dipo Alam: Sekarang Mayoritas Dihadapkan Dengan Yang Namanya Oligarki Minoritas

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 11:56 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Persoalan ketimpangan sosial ekonomi yang dialami masyarakat sekarang ini karena ada kendali dari kelompok minoritas yang berkuasa.

Begitulah yang diungkapkan mantan Sekretaris Kabinet era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Dipo Alam, dalam diskusi virtual LP3ES, Selasa (17/11).

"Yang mayoritas berhadapan dengan minoritas kelas atas, yaitu orang-orang yang dalam ekonomi dan politik kita sebut sebagai oligarki minoritas," ujar Dipo Alam.

Lebih lanjut, Dipo Alam menjelaskan ciri dari pihak-pihak yang masuk kategori minoritas oligarki. Yaitu, pemerintah, parlemen, hingga para pengusaha yang saling bersekutu menguasai sumber daya di dalam negeri.

"Jumlahnya memang tidak banyak tapi penguasaannya di dalam pemerintahan maupun di parlemen dalam menyusun UU. Dan termasuk jumlah APBN yang bagaimanan ditetapkan dan didustribusikan," ungkapnya.

Oleh karena itu, oligarki minoritas menjadi satu permasalahan yang menurut Dipo Alam harus dikritisi secara bersama-sama. Karena berkaitan dengan kepentingan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ke depannya.

"Ini tentang pengusaha, kemudian pemerintah sendiri, yang saya sebut sebagai oligarki minoritas. Karena jumlahnya tidak sebesar penduduk kita, masyarakat," tuturnya.

"Dan juga termasuk yang diwakili oleh NU dan kebanyakan kita yang kelompok masyarakat yang tersingkirkan dalam masalah ekonominya," demikian Dipo Alam.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya