Berita

Tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma/Net

Politik

Lieus Sungkharisma: Kasihan Generasi Penerus Kalau Nikita Dijadikan Pahlawan

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 07:44 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Nyinyiran selebriti Nikita Mirzani atas kepulangan Habib Muhammad Rizieq Shihab ke Indonesia ternyata mengundang banyak reaksi. Tidak sedikit orang yang menyesalkan dan marah atas ucapan mantan suami Dipo Latief itu.

Salah satunya tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma. Koordinator Forum Rakyat ini bahkan menganjurkan Nikita meminta maaf dan segera bertobat.

“Apalagi dia mengaku beragama Islam,” katanya kepada redaksi, Selasa (17/11).


Dia menilai siaran langsung yang dilakukan Nikita di akun Instagram pribadi, @nikitamirzanimawardi_17, sudah kebablasan. Dalam siaran itu, Nikita Mirzani mengatakan jika penjemputan Habib Rizieq Shihab dilakukan secara gila-gilaan.

Selain itu, Nikita juga menyebut nama habib adalah tukang obat.

Lieus menyayangkan lantaran nikita tidak sedikit pun merasa menyesal atas pernyataannya itu.

“Sungguh dia itu tak punya adab. Seakan-akan dia memang sengaja membuat pernyataan seperti itu agar suasana negeri ini terus gaduh,” ujar Lieus.

Lieus juga menyesalkan sejumlah orang yang mengaku intelektual, malah terjebak dalam perang cuitan antara Nikita dan pendukung Habib Rizieq.

“Bahkan ada intelektual yang menghadap-hadapkan perang cuitan itu sebagai perang gender dan menempatkan Nikita sebagai pahlawan. Ini sangat memalukan,” ujar Lieus lagi.

Padahal, tambah Lieus, FPI sendiri melalui kuasa hukumnya, Aziz Yanuar menyebut pernyataan Nikita itu sampah, tidak penting dan tak perlu ditanggapi.

Namun demikian, kata Lieus, orang seperti Nikita itu memang harus diberi nasehat. Diingatkan agar tidak terus tersesat.

“Kasihan generasi penerus negeri ini jika orang-orang seperti itu malah dijadikan roll model dan dianggap pahlawan karena berani melawan Habib Rizieq yang notabene adalah ulama,” katanya.

Sebab, tambah Lieus, apapun yang mendasari kebencian Nikita Mirzani pada Habib Rizieq, sangatlah tidak pantas dia mengatakan hal seperti itu.

“Sangat tidak beradab orang yang jatidirinya sendiri tidak jelas, malah mempertanyakan asal usul dan nasab orang lain,” kata Lieus.

Mumpung masih ada waktu, Lieus meminta Nikita segera bertobat. Sehingga virus kerusakan adab tidak menyebar ke mana-mana.

Ini adalah tugas pemerintah untuk menasehati dan mengingatkan orang-orang dengan sikap permusuhan dan penebar kebencian seperti Nikita ini.

“Jadi pemerintah harus bersikap adillah. Janganlah karena yang diserang bukan pejabat pemerintah, maka orang-orang seperti Nikita ini dibiarkan bebas mengatakan apa saja dengan alasan demokrasi dan kebebasan berpendapat,” demikian Lieus.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya