Berita

Seorang tentara membawa bendera Azerbaijan menelusuri puing-puing di Kota Shusha/Net

Dunia

Kembalinya Kota Shusha Mengakhiri Mimpi Panjang Penduduk Azerbaijan Yang Terusir 28 Tahun Silam

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 07:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di saat penduduk Armenia baru saja mengalami mimpi buruk karena terpaksa harus pergi dari tanah yang mereka tinggali selama hampir 30 tahun, mimpi panjang penduduk Azerbaijan yang dulu terusir justru akan segera berakhir. Ini ditandai dengan kembalinya Kota Shusha (Shushi) ke pangkuan mereka.

Secara khusus, kembalinya Kota Shusha yang terletak di Nagorno-Karabakh (Karabakh Atas) ke tangan Azerbaijan memiliki makna simbolis. Terlebih kota ini memiliki sejarah berdarah.

Salah seorang penduduk bernama Hamlet Meherremov mengaku terpaksa harus meninggalkan rumah mereka di Shusha bersama istri dan tiga anaknya pada tahun 1992 ketika perang meletus.

“Sekarang tinggal menunggu waktu sampai mereka kembali ke rumah keluarga mereka,” ungkap Meherremov  kepada cucunya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (16/11).

“Bagiku, Shusha adalah Azerbaijan,” lanjutnya.

Istrinya, Sugayet Medetova, mengatakan dia tidak pernah kehilangan harapan untuk kembali, bahkan momen saat ini kerap menghiasi mimpi-mimpinya.

“Saya melihat momen ini dalam mimpi saya berkali-kali,” ungkapnya.

Dia mengatakan mereka hanya menunggu pengumuman dari Presiden Ilham Aliyev untuk memulai perjalanan pulang, impiannya sejak puluhan tahun.

Kegembiraan yang sama juga dirasakan oleh Keluarga Hasanova. Mereka telah merayakan momen kembalinya Shusha ke tangan Azerbaijan selama berhari-hari dengan mendekorasi rumah mereka dengan bendera Turki dan Azerbaijan.

Mereka kemudian mengambil kunci rumah dan dokumen dari brangkas. Menunjukkan bahwa mereka memiliki bukti-bukti kepemilikan rumah dan tanah, setelah beberapa dekade harus kehilangan itu semua.

Beybala Hasanova, sesepuh keluarga, sibuk bercerita kepada cucunya tentang kehidupan di kota leluhurnya. Dia mengatakan dia menyimpan kunci rumah bersamanya selama bertahun-tahun dengan harapan kembali suatu hari nanti.

Istrinya, Gulabe Hasanova, berbagi antusiasmenya.

“Rumah kami di Baku nyaman. Tapi hati kami ada di Shusha,” katanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya