Tinggal 22 hari lagi, Pilkada Tangsel akan memasuki tahapan pencoblosan dan menentukan siapa pemimpin yang akan menjadi Walikota dan Wakil Walikota Tangsel terbaru.
Namun, hingga saat ini saling serang antara pasangan calon (Paslon) terus terjadi. Saling lapor dan saling sindir terus dirasakan.
Sementara itu, calon Walikota Tangsel nomor urut 2, Siti Nur Azizah menganggap Pilkada merupakan ajang kontestasi bukan konfrontasi.
"Tentu kita sejak awal menyampaikan bahwa ini adalah sebuah kontestasi bukan konfrontasi. Kita akan mengedepankan Pilkada yang damai dan berakhlakul karimah, kita mengedepankan Pilkada yang elegan, yang bermartabat," ujar Azizah, Senin (16/11), seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLBanten.
"Kita betul-betul menjaga pola pergerakan kampanye kita, tentu yang mengedepankan nilai-nilai akhlakul karimah," tambahnya.
Azizah juga akan fokus mengedepankan ide pembaharuan, agar Tangsel menjadi kota yang lebih baik lagi, dibandingkan menyerang SARA dan korupsi.
"Kita fokus pada tujuan untuk mengedepankan ide-ide pembaharuan dan juga figur pemimpin yang diyakini membawa Tangsel ke depan yang lebih baik. Jadi, kami lebih berkonsentrasi kepada program-program dan ide-ide," ungkap Azizah.
Masih kata putri dari Wakil Presiden Indonesia, ia bersama Ruhamaben akan membangun relasi sosial Agama yang baik di Tangsel dan kedepankan prinsip pemerintah public fokus.
"Kami ingin menghadirkan Tangsel tidak hanya sebagai kota yang maju tapi berkelas dunia, artinya menghadirkan kota Tangsel yang demokratis, yang inklusif," demikian Azizah.
