Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

150 Mayat Para Tentara Armenia Ditemukan Di Pinggiran Shushi, Ribuan Lainnya Masih Hilang

SENIN, 16 NOVEMBER 2020 | 16:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Proses pertukaran jenazah para tentara dan warga sipil yang tewas dalam perang Armenia-Azerbaijan masih berlanjut sejak dimulai pada Sabtu (14/11), sebagai bagian dari kesepakatan genjatan senjata yang ditandatangani Armenia dan Azerbaijan.

Pemimpin Artsakh (Nagorno-Karabakh) Arayik Harutyunyan, mengungkapkan kesedihannya ketika hari ini dia menghadapi kenyataan, melihat ratusan jenazah para martir yang tewas di garis depan di Kota Shushi. Kota Shushi kini telah berada di bawah kendali Azerbaijan.

"Hari ini adalah salah satu dari hari tersulit saya berikutnya. Meskipun kami dapat menyelamatkan sebagian dari Tanah Air ini, kami mengalami kerugian besar dalam hal manusia dan teritorial. Hari ini, sekitar 150 mayat prajurit Armenia diangkut dari pinggiran Shushi," tulis Haroutyunyan di halaman Facebook, seperti dikutip dari News Arm, Senin (16/11)/

Ratusan jenazah lainnya masih berada di medan perang. Membuat kerabat mereka dan seluruh bangsa dalam ketidakpastian dan kesedihan yang dalam.

"Hari-hari ini, saya pribadi menghabiskan banyak waktu dengan kerabat korban yang tewas dan yang hilang. Berduka cita dengan rasa sakit mereka," lanjut Harutyunyan.

Ia menggarisbawahi perlunya segera meningkatkan jaminan keamanan negara dan menangani pemulihan pasca-perang Artsakh dan rakyat Armenia.

“Tentu ada tantangan eksternal dan domestik sulit lainnya, namun saya sangat prihatin dengan ancaman serius yang mengganggu stabilitas domestik dan solidaritas (Armenia),” katanya.

Ia menyerukan solidaritas dan persatuan nasional dan negara dan menyatakan keprihatinan yang serius atas 'kecenderungan berbasis kekerasan dan intoleransi' di Armenia.

Harutyunyan juga meminta semua kekuatan yang terlibat dalam proses domestik untuk menyelesaikan perselisihan melalui dialog yang beradab.

Menurutnya, penyelesaian perselisihan untuk menghindari potensi guncangan yang "bisa menjadi penggali kuburan warga Armenia."

Dia sedang mengaktifkan konsultasi politik dengan semua partai politik dan tokoh untuk membahas pemulihan pasca perang ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya