Berita

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir/Net

Politik

Pandemi Belum Usai, Ketum Muhammadiyah: Kalau Tidak Bisa Memberi Solusi, Setidaknya Jangan Bikin Masalah

SENIN, 16 NOVEMBER 2020 | 13:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak semua elemen masyarakat hingga tokoh agama tanpa terkecuali, untuk menjadi aktor dalam memberikan solusi atas masalah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia.

Ajakan itu disampaikan langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat jumpa pers persiapan Milad Muhammadiyah ke-108, Senin (16/11).

"Bagi semua pihak, Muhammadiyah ingin mengajak bahwa kita harus menjadi aktor pelaku yang memberi solusi dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujar Haedar Nashir.


"Jangan malah sebaliknya," imbuhnya menegaskan.

Haedar berharap kepada semua pihak untuk tidak melakukan hal-hal yang kontraproduktif terhadap upaya bersama menekan penularan virus Covid-19 di Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan.

Muhammadiyah, kata Haedar, sejak awal berkomitmen mengentaskan pandemi Covid-19 dengan membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), dan seluruh komponen gerakannya melakukan segala usaha agar bisa keluar dari wabah Covid-19.

Atas dasar itu, mengingat wabah Covid-19 belum berakhir, maka semua pihak diharapkan memberikan solusi bukan justru berperilaku sebaliknya alias abai terhadap protokol kesehatan.

"Setidak-tidaknya, kalau diantara masyarakat itu tidak bisa memberi solusi, itu dia atau siapapun dia atau kita semua itu jangan sampai membikin masalah," ungkapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti, juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk tegas menegur pihak-pihak yang melakukan pengumpulan massa di tengah pandemi.

Termasuk, kegiatan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang kerap mengundang kerumunan massa.

"Aparatur pemerintah, khususnya Satgas Covid-19, seharusnya berani menegur dan menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol, termasuk acara Habib Rizieq Shihab," katanya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya