Berita

Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Tabah Digdoyo/Net

Politik

Anton Tabah: Panglima TNI Harus Jelaskan Siapa Pengganggu Persatuan Bangsa, Jangan-jangan Ulama?

MINGGU, 15 NOVEMBER 2020 | 22:46 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan menindak siapa pun yang mengganggu persatuan bangsa masih ngambang dan belum jelas.

Menurut Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Tabah Digdoyo, Marsekal Hadi Tjahjanto harus menjelaskan secara gamblang pernyataannya tersebut agar publik tak bertanya-tanya.

"Kalau umumkan sesuatu harus jelas, tegas terhadap apa yang diumumkan. Jangan membuat publik bingung. Bagaimana dan siapa perusak persatuan tersebut, apakah ustaz atau ulama," kata Anton Tabah Digdoyo kepada redaksi, Minggu (15/11).

Menurut mantan jenderal polisi ini, bangsa Indonesia sudah sepakat bahwa perusak persatuan paling nyata adalah pihak-pihak yang hendak mengubah ideologi Pancasila, konstitusi negara UUD 1945 dan dasar negara Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Dari sini yang tampak jelas perusak persatuan yaitu yang pro komunis, yang membangun hubungan mesra dengan negara komunis. Ini jelas melanggar KUHP Pasal 107e. Melanggar UUD 1945 dan KUHP Pasal 107a sampai dengan 107f," tegasnya.

Atas dasar itu, ia mendesak agar Panglima TNI kembali menjelaskan secara gamblang maksud dan perkataannya soal perusak bangsa.

"Saya ingatkan Panglima TNI, kalau mau menindak pemecah belah persatuan, tindaklah yang mau ubah Pancasila dan UUD serta KUHP, bukan ulama atau ustaz yang selalu melaksanakan amar maruf nahi munkar sesuai amanah UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2," demikian Anton Tabah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya