Berita

Ilustrasi salah satu gereja di Kota Spoleto, Italia/Net

Dunia

Polisi Italia Berhasil Identifikasi Pencuri Relik Gereja Berisi Darah Paus Yohanes Paulus II

SABTU, 14 NOVEMBER 2020 | 23:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak kepolisian Italia di Spoleto mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi tersangka yang diduga mencuri relik gereja yang berisi darah mendiang Paus Yohanes Paulus II pada Jumat (13/11).

Relik emas dan kristal itu dicuri dari altar yang didedikasikan untuk mendiang Paus di Spoleto, pada bulan September.

Spoleto adalah sebuah kota kuno di Provinsi Perugia timur pusat Umbria di atas kaki bukit Pegunungan Apennini, Italia.

Pelaku,pria berusia 49 tahun, merupakan penduduk Tuscany. Polisi berhasil mengidentifikasi berkat rekaman CCTV di katedral dan daerah sekitarnya.

Dia diduga terkait dengan pencurian aset gerejawi lainnya di masa lalu.

Botol yang berisi tetesan darah paus, belum ditemukan. Polisi yakin benda itu mungkin akan dijual di pasar parallel dan jatuh di tangan para kolektor, karena peninggalan semacam itu sangat bernilai religius.

Yohanes Paulus II meninggal pada tahun 2005 setelah memimpin gereja Katolik selama 27 tahun. Ia menjadi salah satu paus paling popular. Yohanes Paulus II menjadi orang suci pada tahun 2014.

Darahnya diambil sesaat sebelum kematiannya dan digunakan sebagai relik resmi untuk penghormatan selama beatifikasinya pada tahun 2011. Relik semacam itu cenderung berupa bagian tubuh orang suci atau pakaian mereka.

Botol itu sementara disimpan di katedral Spoleto sebelum akhirnya dipindahkan ke gereja baru di Umbria yang dinamai menurut nama paus.

“Kembalikan relik itu ke katedral dan umat beriman,” kata Uskup Agung Spoleto, Renato Boccardo, yang merupakan asisten dekat Yohanes Paulus II, setelah peristiwa pencurian itu, seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (14/11).

Ini bukan pertama kalinya salah satu relik mendiang Paus dicuri. Pada 2014, berbulan-bulan sebelum kanonisasinya, sebuah bingkai logam yang berisi sepotong kain bernoda darah dari jubah yang dia kenakan ketika dia ditembak dalam upaya pembunuhan di Lapangan Santo Petrus pada tahun 1981 dicuri dari sebuah gereja di sebuah kota kecil di Abruzzo.

Pencurian itu memicu pencarian besar-besaran, yang melibatkan anjing pelacak. Kain itu akhirnya ditemukan di antara sampah di garasi salah satu pencuri, yang membuangnya tanpa menyadari nilainya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya