Berita

Relawan berkumpul untuk berangkat ke Nagorno-Karabah, Yerevan, Armenia, saat perang meletus lagi pada 27 September 2020/Net

Dunia

Demokrat Minta Joe Biden Ubah Kebijakan AS Terhadap Azerbaijan Dan Turki, Pastikan Status Akhir Nagorno-Karabakh

SABTU, 14 NOVEMBER 2020 | 21:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Beberapa senator Demokrat meminta Joe Biden, yang baru saja mengumumkan kemenangannya dalam pemilihan presiden AS 2020, agar menyesuaikan kebijakan terhadap Azerbaijan dan Turki terkait dengan situasi di Nagorno-Karabakh.

Dalam surat yang dimuat di situs Ketua Komite Intelijen DPR AS, Adam Schiff, beberapa senator itu mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi di wilayah yang menjadi konflik selama berbulan-bulan itu.

"Meskipun kami menyambut perdamaian yang sudah disepakati, kami tetap sangat prihatin tentang kesulitan jangka pendek dan jangka panjang yang tercantum dalam kesepakatan damai itu. Mereka tidak melakukan apa pun untuk menyelesaikan masalah status akhir Nagorno-Karabakh," isi surat itu, dikutip dari RIA Novosti.

Para demorat juga mengungkapkan, akhir yang tragis dari perang itu bisa dihindari jika hanya Amerika Serikat dan masyarakat internasional yang bertindak tegas.

“Sudah terlalu lama kami menahan retorika Turki dan Azerbaijan, atas perang di Karabakh. Asilnya sekarang jelas terlihat. Setelah Anda mengambil posisi (kepresidenan), Anda akan memiliki kesempatan untuk menerapkan kebijakan baru terhadap wilayah tersebut, kebijakan yang akan mendukung demokrasi, hak seseorang, dan hak untuk menentukan nasib sendiri," lanjut surat itu.

Para demokrat juga meminta Biden dan pemerintahan barunya untuk berhenti memberikan bantuan militer kepada Azerbaijan, dan ikut bergabung dalam negosiasi tentang status Nagorno-Karabakh di bawah naungan OSCE Minsk Group. Selain itu memberikan bantuan kemanusiaan dan mendukung upaya untuk membersihkan ranjau dan mengembalikan pengungsi Armenia.

Perlu mempertimbangkan kembali kebijakan AS terhadap Turki, negara yang sebagai anggota NATO telah berulang kali bertindak melawan kepentingan AS. AS perlu memperkuat hubungan dengan Armenia, menurut isi surat para demokrat itu.

Pada Selada (10/11) para pemimpin Rusia, Azerbaijan, dan Armenia, menandatangani pernyataan bersama genjatan senjata di Nagorno-Karabakh. Menurut pernyataan itu, sejumlah daerah yang diduduki Armenia akan berada di bawah kendali Azerbaijan. Pihak-pihak yang bersengketa juga harus bertukar tahanan, dan pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan di sepanjang garis kontak dan di sepanjang koridor Lachin yang menghubungkan Karabakh dengan Armenia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya