Berita

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq

Politik

Satyo Purwanto: Habib Rizieq Bukan Ulama Kaleng-kaleng, Tidak Berlebihan Bila Duduki Kursi Watimpres

JUMAT, 13 NOVEMBER 2020 | 21:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) seharusnya bisa dirangkul pemerintah untuk turut serta membangun bangsa.

Sebagai sosok ulama besar dan memiliki basis massa yang kuat, tak ada alasan untuk mengabaikan keberadaan Habib Rizieq yang kini terkesan digambarkan kontra dengan pemerintah.

"Pemerintah mestinya bisa merangkul dan diajak 'berteman' orang sekelas HRS ini. Bahkan tidak berlebihan bila HRS diajak turut serta membangun bangsa dan negara ini dengan berada di dalan sistem, misalnya mewacanakan posisi di dalam Watimpres Jokowi," kata Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/11).

Di mata Satyo, Habib Rizieq adalah sosok ulama kharismatik yang tak bisa dipandang sebelah mata.

"Pesona HRS memang luar biasa. Magisnya begitu kuat, ulama kharismatik, ideolog dan influencer bukan kaleng-kaleng. Basis massanya sangat besar, militan dan ideologis," ujar Satyo Purwanto.

Namun dengan sosok militansi dan beridiologi kuat, bukan berarti Habib Rizieq tidak bisa diajak berkomunikasi. Habib Rizieq, kata Satyo, justru memiliki nasionalis tinggi dan tak perlu diragukan.

"HRS itu sejatinya ulama nasionalis meskipun keras bicara tentang konsep amar maruf nahi munkar yang menjadi basis gerakan FPI, lugas dan keras bicara tentang hukum Islam dan politik Islamis Indonesia," tandas Satyo.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Prabowo-Erdogan Saksikan Penandatanganan 12 MoU Kerja Sama

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:35

Prabowo Tanggung Beban Utang Jokowi, Pemerintahan Jadi Korban Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:34

KPK Jangan Jadi Alat Kepentingan dalam Kasus Hasto

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:32

Volume Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.583 Triliun per Akhir 2024

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:09

Bertemu Erdogan, Prabowo Tekankan Penguatan Kemitraan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:58

Mandiri Investment Forum 2025, Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:53

Ketua Komisi VII Pastikan Tak Ada Kontributor dan Karyawan TVRI-RRI yang Dirumahkan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:51

Anggaran KPU Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:40

Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Tepat, Pengamat: Penyusunan Selama Ini Ugal-ugalan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:35

Singgung Efisiensi, Hasto Minta Kepala Daerah PDIP Tak Berpikir Anggaran Dulu

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:31

Selengkapnya