Berita

Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto/Net

Politik

Tidak Mau Durhaka, Yandri Susanto Siap perjuangkan Revisi UU Lansia

KAMIS, 12 NOVEMBER 2020 | 03:10 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Penduduk lanjut usia (Lansia) di Indonesia masih banyak yang belum terlayani dengan baik termasuk dengan hak-haknya. Untuk itu, DPR RI akan melalukan revisi Undang-undang Nomor 13 tahun 1998.

Demikian disampaikan Ketua Komisi VII DPR RI Yandri Susanto, di Kota Serang, Banten, Rabu (11/11).

Yandri menyebutkan, ada 17 hak lansia belum banyak terpenuhi. Misal, dari sisi sarana prasarana yang masih banyak belum ramah dengan lansia.

"Lihat saja, mall di kota ini (Serang) belum ada yang ramah dengan lansia, begitu juga di perkantoran swasta dan pemerintahan belum termasuk fasilitas umum," ujar Yandri seperti diberitakan Kantor Berita RMOLBanten.

Politisi PAN ini mengaku, akan memperjuangkan untuk mengatur hak lansia seperti hak hukum, hak dipilih dan memilih serta hak kerja.

"Jangan sampai dalam undang-undang tersebut lansia disebut residu, sisa atau dianggap orang yang tidak berguna," ujarnya.

"Jangan sampai kita ini menjadi anak durhaka atau nanti kita juga akan lansia. Kami tidak mau. Makannya kita datang hari ini untuk menyempurnakan draf rancangan UU yang akan kami selesaikan tahun 2021," ungkapnya.

Di Indonesia, kata Yandri, masih ada ketidakseragaman dan belum ada kata sepakat menaksirkan kata lansia.

"Mudah-mudahan revisi ini dengan masukan dari steakholder termasuk Kota Serang, akan bisa menyempurnakan pembahasan antara DPR bersama pemerintah. Yang kami minta dari Pemkot undang para lurah, camat, Dinsos, Kemenag dan Dinkes. Karena UU 13/1998 sudah 22 tahun belum direvisi," jelasnya.

Yandri menyebutkan, hak-hak lansia itu adalah semacam kepastian dari hak hidup, sarana prasarana, hak politik, hak hukum.

"Tidak ada penelantaran seperti banyak kejadian saat ini anak yang mengusir orang tua. Makanya nanti akan kita pidanakan kalau perlu ditangkap, karena sudah menterlantarkan orang tua," demikian Yandri.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya