Berita

Gatot Nurmantyo dinilai tidak gila pangkat setelah menolak Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Gatot Tak Hadiri Pemberian Bintang Mahaputera, Politikus PKS: Luar Biasa, Beliau Tidak Gila Pangkat

RABU, 11 NOVEMBER 2020 | 12:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, yang tidak menghadiri pemberian tanda kehormatan Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo di Istana menjadi sorotan.

Sikap Gatot tersebut langsung mendapat apresiasi anggota Komisi II DPR RI fraksi PKS, Mohammad Nasir Djamil. Menurutnya, Gatot telah menunjukkan sikap tidak gila pangkat dan ksatria.

"Luar biasa sikap ksatria Pak GN (Gatot Nurmantyo) yang tidak hadir. Sangat jarang ada Jenderal yang seperti beliau. Watak asli manusia itu gila pangkat, kedudukan, dan gelar-gelar kehormatan," ujar Nasir Djamil, Rabu (11/11).

Legislator asal Aceh ini juga merasa salut dengan sikap Gatot, lantaran kini kebanyakan orang ingin mendapatkan gelar kehormatan. Tetapi itu justru ditolak secara halus oleh seorang mantan Panglima TNI.

"Semoga penolakan secara halus yang dilakukan Pak GN berangkat dari hati nurani dan kegelisahannya melihat situasi negeri yang sengkarut," imbuh Nasir Djamil.

Apalagi, menurut Nasir Djamil, posisi Gatot yang notabene salah satu pendiri Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan sikapnya dengan tidak menghadiri pemberian penghargaan pemerintah dianggap sebagai sebuah isyarat.

"Tentu Pak GN ini memberikan teladan antara kata dan perbuatan," tuturnya.

"Semoga apa yang dilakukan oleh Pak GN terkait Bintang Mahaputera sesuatu yang intrinsik bukan ekstrinsik," demikian Nasir Djamil.

Diketahui, Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo mengirim surat kepada Presiden Jokowi, terkait ketidakhadirannya untuk menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya