Berita

Dimas Oky Nugroho/Net

Politik

Dimas Oky: Ketersediaan Lapangan Kerja Menjadi Tantangan Ekonomi Era Milenial

KAMIS, 05 NOVEMBER 2020 | 19:41 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan jumlah pekerja yang dirumahkan atau di-PHK sebanyak 3,5 juta orang. Sementara, terdapat hampir 7 juta pengangguran serta ditambah 3 juta jumlah anak muda angkatan kerja baru setiap tahunnya.

Dengan situasi bonus demografi yang dimiliki Indonesia, maka tantangan ekonomi ke depan adalah memastikan usia produktif dalam masyarakat dapat mengakses pekerjaan.

Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho mengatakan, dalam latar belakang sosial ekonomi era milenial sedemikian maka Undang-Undang Cipta Kerja bisa menjadi jawaban untuk menghadirkan solusi.


UU Cipta Kerja, kata Dimas, bertujuan menciptakan lapangan kerja, kemudahan berusaha, sekaligus memulihkan ekonomi dari resesi. Harapannya hal tersebut dapat mendorong anak muda menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kewirausahan dan inovasi melalui berbagai ikhtiar ekonomi kreatif.

“Negara bertanggung jawab membuat regulasi guna memastikan keutuhan, keberlanjutan dan kesejahteraan nasional seluruh rakyat. Tentunya dengan persoalan global dan nasional hari ini dan ke depan, tak ada situasi yang ideal," ujar Dimas dalam keterangannya, Kamis (5/11).

Menurut Dimas, tantangannya adalah menjawab problem angka pengangguran, pekerja yang dirumahkan akibat pandemi, serta munculnya angkatan kerja baru anak-anak muda setiap tahunnya.

“Meski pemerintah memiliki kewajiban memberikan lapangan kerja bagi masyarakat luas, di era milenial, era digital, dan era ekonomi kreatif, maka anak muda diharapkan ikut berkontribusi dan bergerak memulihkan, menumbuhkan perekonomian," katanya.

Dimas menyatakan, kehadiran UU Cipta Kerja diharapkan dapat mendorong anak-anak muda era milenial yang kreatif dan inovatif mengembangkan potensinya melalui aktivitas wirausaha, koperasi dan UMKM.

Ia juga berharap pemerintah baik pusat dan daerah dapat responsif meningkatkan layanan publik dan kualitas SDM anak-anak muda Indonesia sehingga kompetitif dan terampil.

“Kuncinya adalah kemitraan yang progresif antara pemerintah sebagai regulator dan inisiator, swasta dan masyarakat sipil seperti kampus dan organisasi sosial masyarakat. Dengan demikian tantangan lapangan kerja untuk generasi muda ke depan bisa kita antisipasi bersama," tegas Dimas.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya