Berita

Petahana Pantai gading Alassane Ouattara/Net

Dunia

Buntut Kemenangan Ouattara Dua Pendukung Tewas Ditembak, AS Minta Selesaikan Sengketa Dengan Dialog

KAMIS, 05 NOVEMBER 2020 | 13:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pantai Gading telah terjebak dalam kebuntuan dan konflik baru pasca petahana Alassane Ouattara dinyatakan sebagai pemenang pilpres pada Selasa (3/11).

Dalam konflik terbaru pasca pilpres, dua pendukung pemerintah Pantai Gading tewas dan konvoi menteri terkena tembakan. Itu terjadi ketika pihak oposisi memboikot pemungutan suara dan menyatakan mereka akan membentuk pemerintah ‘transisi’ tandingan. Ketegangan yang terus meningkat dimulai sejak Ouattara mengincar masa jabatan ketiga di negara itu.

“Dua orang muda dari rombongan menteri yang ingin membantu saudara menteri ditembak mati Selasa malam,” kata juru bicara partai RHDP Ouattara Mamadou Toure, seperti dikutip dari AFP, Kamis (5/11).

Pasukan keamanan juga telah memblokir akses ke rumah saingan utama Ouattara, Henri Konan Bedie dan Pascal Affi N'Guessan, setelah para pejabat menuduh pihak oposisi merencanakan sebuah tindakan penghasutan terhadap pemerintah.

Sementara itu pemerintah Amerika Serikat pada Rabu bergabung dengan PBB untuk menyerukan dialog di negara Afrika Barat itu, di mana lebih dari 40 orang telah tewas dalam bentrokan sejak Ouattara mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan diri lagi pada bulan Agustus.

"Keluhan terkait pemilihan presiden harus diselesaikan secara damai dan transparan dalam kerangka hukum," kata pernyataan dari kedutaan AS.

Krisis tersebut telah memicu kekhawatiran Pantai Gading bisa meluncur ke dalam jenis kekerasan yang menewaskan 3 ribu orang satu dekade lalu, ketika presiden Laurent Gbagbo menolak untuk menerima kekalahan dari Ouattara.

PBB, Uni Afrika dan blok Afrika ECOWAS pada Selasa menyerukan kepada oposisi Pantai Gading untuk “menghormati tatanan konstitusional” dan mengupayakan dialog, sambil mendesak semua pihak untuk saling menahan diri.

“Pemerintah Barat dan Afrika mendesak oposisi untuk meninggalkan gagasannya tentang pemerintahan transisi dan meminta agar Ouattara menenangkan daripada menindas,” kata sumber diplomatik.

Berkuasa selama 10 tahun, Ouattara mengatakan awal tahun ini bahwa setelah masa jabatan keduanya ia berencana untuk membuka jalan bagi generasi baru. Namun kematian mendadak penggantinya yang dipilih pada bulan Juli mendorongnya untuk mengincar masa jabatan ketiga.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya