Berita

Ketum PP Bamusi, Hamka Haq/Net

Politik

Ketum Bamusi: Kami Mengecam Segala Tindakan Provokatif, Termasuk Pernyataan Presiden Macron

KAMIS, 05 NOVEMBER 2020 | 10:57 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Peristiwa provokatif disertai kekerasan intoleransi merupakan tindakan teroris yang sama sekali tidak mewakili agama-agama yang dianut pelaku. Sebab, hal itu bertentangan dengan ajaran luhur semua agama dan tujuan semua negara untuk membangun ketertiban dunia berdasarkan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Begitu kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq kepada wartawan, Kamis (5/11).

Pernyataan ini ditujukan untuk mengomentari peristiwa intoleransi di Eropa yang berawal dari penistaan atas diri Nabi Muhammad SAW oleh majalah Charlie Hebdo di Prancis tahun 2015. Kemudian aksi itu dibalas dengan serang yang menewaskan 12 orang di kantor majalah tersebut.

Selain itu, ada juga kemudian serangan berutal yang menewaskan 51 orang jamaah masjid di Selandia Baru tahun 2019. Sementara baru-baru ini terjadi pemenggalan kepala seorang guru sejarah Prancis, yang berlanjut dengan serangan terhadap tiga orang jamaah Gereja Katolik di Paris.

Hamka juga memberikan pernyataan itu untuk peristiwa penembakan seorang pendeta di Austria dan penyisiran terhadap perempuan muslim berjilbab di Prancis.

“Kami mengecam segenap tindakan provokatif, termasuk pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang menyakiti hati sebagian besar muslim sedunia,” tegasnya.

Hamka Haq menjelaskan bahwa tindakan kekerasan, pembunuhan, penembakan, dan lainnya terhadap siapapun tidak boleh melihat agama, keyakinan, etnisnya. Sebab, semuanya mengganggu keteriban dan perdamaian dunia yang abadi.

Para penista agama Islam dipastikan tidak memahami ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin, dan hanya menyaksikan perilaku segelintir muslim yang kadang menyelesaikan persolan dengan kekerasan.

Untuk itu, mari meneladani akhlaqul karimah Nabi Besar Muhammad SAW untuk membuktian bahwa Islam benar-benar rahmatan lilalamin, cinta kedamaian, menghargai semua bangsa dan negara, santun terhadap semua agama dan keyakinan apapun yang dianut sesama manusia.

Kami juga mengimbau kepada kaum muslimin Indonesia untuk menjadi pelopor perdamaian dunia dengan tetap memelihara kehidupan umat beragama yang kondusif.

“Tanpa tindakan kekerasan dan provokatif yang bisa merusak hubungan antaragama, antarbangsa, dan antarnegara khususnya Indonesia-Prancis,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya