Berita

Sandiaga Uno/Net

Politik

Sandiaga Uno: Kecil Kemungkinan GSP Dari Amerika Serikat Diakhiri Pasca Pilpres

RABU, 04 NOVEMBER 2020 | 15:22 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Indonesia menerima perpanjangan preferensi tarif Generalized System of Preferences (GSP) atau pembebasan bea masuk dari Amerika Serikat.

Hanya saja, sejumlah kalangan meragukan GSP itu akan berlanjut andai saja Presiden AS, Donald Trump kalah dalam pemilihan presiden yang kini sedang berlangsung.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Sandiaga Uni tidak sepakat dengan munculnya keraguan itu.


Menurutnya, siapapun nantinya yang menang dalam pemilihan presiden AS, baik Joe Biden maupun Donald Trump, akan meneruskan perjanjian ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

"Dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. Tapi saya melihat kemungkinan Biden mengakhiri kebijakan GSP sangat kecil. Karena Biden akan berupaya mengurangi ketegangan dagang, akan ada de-eskalasi," kata Sandi kepada wartawan, Rabu (4/11).

Sandiaga pun mendorong pemerintahan Presiden Joko Widodo segera memanfaatkan peluang emas ini untuk melakukan diplomasi dagang dalam skala besar.

"Saran saya untuk pemerintah, kepada Pak Jokowi atau Menteri Perdagangan dan duta besar yang baru bertugas di sana, kita harus lakukan diplomasi dagang skala besar, karena ini merupakan peluang besar bagi kita," ujarnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengatakan, Indonesia punya banyak peluang untuk melanjutkan GSP ini dengan pendekatan yang lebih holistik agar kita naik kelas.

Saat ini, kata dia, Indonesia berada di urutan ke 50 sebagai mitra dagang AS. Melalui perpanjangan kerjasama ekonomi ini, setidaknya Indonesia bisa masuk 10 besar negara mitra dagang AS dengan posisi ekonomi di urutan ke 16 dunia.

"Kita bisa fokus di UMKM. Karena UMKM ini bisa gas pol menaikkan ekspor tiga kali lipat. Kita bisa gunakan pembebeasan tarf ini untuk menggenjot ekspor," jelasnya.

"Pilih saja fokus pada 20 produk unggulan UMKM dan komunitas ekspor. Kenapa UMKM, karena ini menciptakan lapangan kerja. Di tengah pandemi ini kita butuh solusi konkrit untuk menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya