Berita

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), M. Said Didu/Rep

Politik

Oligarki Semakin Subur, Said Didu Usul Didirikan Institut Penjilatan Nasional

SELASA, 03 NOVEMBER 2020 | 18:16 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Oligarki kekuasaan yang semakin subur dan di atasnya berdiri dinasti politik, adalah sitem yang sangat berbahaya.

Menurut Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), M. Said Didu, inilah titik awal kehancuran generasi yang akan datang.

Dimana, para penjilat dapat posisi dan jabatan, sementara orang pintar dipinggirkan.


Said Didu pun heran saat ini ada anggapan tidak perlu lagi sekolah, tidak penting pendidikan. Pasalnya, untuk mencari pekerjaan bukan lagi butuh profesionalisme, tetapi kedekatan kapada kekuasaan.

"Cobalah berpikir, anak cucu anda akan jadi apa ke depan, dengan sistem seperti ini," kata dia saat jadi pembicara dikusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan-RMOL dengan tema "Anies Semakin Manis, Pemerintah Pusat Cemburu?", Selasa (3/11).

"Siapa saja bisa menjadi komisaris BUMN, yang penting rajin memaki-maki orang, rajin memecah belah, jadi buzzer, tebal muka, dan mohon maaf rajin menjilat, dia akan dapat posisi," sambung Said Didu.

Melihat fenomena yang ada, dengan nada menyindir eks Sekretaris Kementerian BUMN ini mengusulkan agar didirikan Institut Penjilatan Nasional.

"Mungkin yang perlu didirikan adalah Institut Penjilatan Nasional, bukan Institut Teknologi apa. Kalau itu yang terjadi, mungkin ada fakultas dan jurusan jilat-menjilat. Itu sangat bahaya," tutup Said Didu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya