Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Hadiah 500 Ribu Dolar AS Untuk Yang Bisa Beri Informasi Pembunuhan Monika Chetty Pada 2014 Di Sydney

SELASA, 03 NOVEMBER 2020 | 14:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak kepolisian New South Wales (NSW) menawarkan hadiah sebesar 500 ribu dolar AS kepada siapa saja yang bisa memberikan informasi atas kematian seorang wanita bernama Monika Chetty.  

Hadiah 500 ribu dolar dari pemerintah NSW itu akan dibayarkan sebagai imbalan atas informasi yang mengarah pada penangkapan dan penghukuman mereka yang bertanggung jawab atas kematian Chetty.

Monika Chetty meninggal setelah menderita luka bakar hingga 80 persen dari tubuhnya pada 2014 silam. Dia ditemukan di taman West Hoxton dengan seluruh tubuh penuh luka bakar akibat disiram zat kimiawi yang luas di tubuhnya pada 3 Januari 2014. Diyakini dia mungkin menjadi korban serangan asam.

Pada saat itu, saksi melaporkan melihat Chetty - yang merupakan keturunan Indian Fiji - berkeliaran di sekitar daerah itu, mencuci di bawah keran taman dan meminta makanan, sebelum dia ditemukan oleh polisi.

Wanita berusia 39 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Liverpool sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Concord beberapa hari kemudian. Dia kemudian meninggal karena luka-lukanya empat minggu kemudian.

Detektif dari Komando Area Polisi Kota Liverpool terus menyelidiki keadaan seputar kematiannya di bawah Strike Force Lanlo.

Berbicara pada konferensi pers Senin (2/11), putra Chetty, Daniel, mengatakan bahwa keluarganya mengalami trauma dan ketakutan atas kematian ibunya.

“Sudah tujuh tahun sejak ibuku meninggal,” kata Daniel, seperti dikutip dari 9News, Senin (2/11).

“Kami tidak tahu apa yang terjadi. Kami menginginkan informasi, sekecil apapun, apa pun untuk membantu kami dalam hal ini,” lanjutnya.

Komandan Area Polisi Kota Liverpool NSW, Inspektur Adam Whyte, mengatakan dia berharap pengumuman hadiah itu dapat mendorong mereka yang mungkin menahan informasi untuk melapor.

“Monika Chetty mengalami kematian yang mengerikan dan kami ingin memastikan orang-orang yang menyebabkan rasa sakit ini dibawa ke pengadilan,” kata Whyte.

“Detektif kami terus menyelidiki keadaan seputar kematiannya dan kami berharap hadiah ini dapat mendorong orang-orang yang mungkin memiliki informasi penting itu untuk melapor.”

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya