Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Jokowi Mau Lanjutkan Kegagalan Atau Pecat Menteri Neolib

SELASA, 03 NOVEMBER 2020 | 09:27 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pengakuan Presiden Joko Widodo bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh negatif di kuartal III 2020 bukan hal yang mengejutkan bagi ekonom senior DR. Rizal Ramli. Sebab sudah jauh hari Rizal Ramli mengingatkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami resesi.

Sejak Agustus 2020, mantan anggota tim panel ekonomi PBB itu mengingatkan Jokowi bahwa perekonomian Indonesia sudah masuk dalam resesi sejak kuartal II tahun 2020. Rizal Ramli mendasarkan pernyataan itu atas hitung-hitungan yang lazim dipakai di dunia internasional, yaitu perbandingan dengan kuartal sebelumnya.

Sementara Indonesia menggunakan hitungan sendiri, yaitu dengan membandingkan dengan periode kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

"Kalau berdasarkan rumusan dunia internasional, bila ekonomi terus merosot selama dua kuartal ya berarti resesi," tutur Rizal Ramli kepada redaksi, Selasa (3/11).

Terlepas dari perdebatan itu, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyimpulkan bahwa resesi terjadi karena kebijakan ekonomi super-konservatif dan neoliberal yang sudah gagal. Presiden Jokowi, katanya, kini dihadapkan pada pertanyaan penting.

“Akankah mengulangi cara yang sama yang telah berulang gagal? Atau mengubah strategi dan pecat menteri neoliberal dan KKN?" tegasnya.

Pertanyaan itu penting dijawab lantaran kondisi ekonomi Indonesia sebenarnya sudah memburuk sebelum badai Covid-19 melanda.

Berulangkali Rizal Ramli mengingatkan bahwa ada indikator-indikator yang menunjukkan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Baik secara makro ekonomi dengan menggunakan indikator trade surplus yang makin mengecil.

Defisit transaksi berjalan juga semakin lebar dan primary balance yang negatif, artinya untuk bayar bunga bank saja Indonesia harus utang.

"Kalau primary balance-nya positif itu tidak. Tapi kalau satu negara hanya untuk bayar utang juga mesti ngutang, itu negatif primary balance-nya. Dan ini adalah faktor perlambatan ekonomi," sambung mantan Menko Kemaritiman itu.

Tidak cukup sampai di situ, Rizal Ramli juga menjelaskan bahwa tax ratio atau penerimaan pajak dibanding PDB sejak tahun lalu hanya 10 persen, sementara saat ini negatif. Artinya otoritas fiskal tidak efektif.

"Karena doyannya nguber (mengejar) yang kecil-kecil doang, sama yang gede-gede tidak berani. Justru dikasih tax holiday dan pembebasan pajak 20 tahun, dan sebagainya," tutur Rizal Ramli.

Atas dasar itu juga, Rizal Ramli memberi julukan kepada Menteri Keungan Sri Mulyani sebagai menteri terbalik. Sebab, Sri Mulyani hanya fokus mengejar pajak kalangan menengah ke bawah atau yang kecil. Alhasil, tidak aneh jika penerimaan pajak menjadi kecil karena tidak fokus dengan yang besar.

"Sehingga sejak satu setangah tahun yang lalu, semua indikator makro Indonesia sudah merosot dan ekonomi akan melambat," demikian Rizal Ramli.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya