Berita

Acong Latif/Net

Politik

Acong Latif: Mengecam Macron Tidak Harus Boikot Produk Prancis

SENIN, 02 NOVEMBER 2020 | 14:24 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dianggap membiarkan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW masih terus menuai polemik.

Peristiwa penistaan terhadap tokoh umat Islam dunia ini tidak hanya sekali di Prancis, melainkan berkali-kali.

Di Indonesia, kecaman demi kecaman dialamatkan pada Macron dan Prancis. Secara diplomatik, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi sudah memanggil Dubes Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard.


Belakangan, kekecewaan dari umat Islam di Indonesia juga memunculkan desakan agar pemerintah mengambil sikap dengan memboikot segala macam produk dari Prancis.

Pengacara muda Acong Latif, menegaskan juga mengecam keras bahkan mengutuk Presiden Macron atas  hinaannya pada Islam.

Akan tetapi, kata Acong Latif, meminta Indonesia memboikot produk dari Prancis juga menjadi desakan yang berlebihan dan akan berdampak pada ekonomi nasional.

"Menurut saya, Indonesia kalaupun mengecam Macron tidak harus memboikot produk-produk Prancis karena akan melemahkan atau melumpuhkan sistem ekonomi kita apalagi di tengah pandemi corona ini," ujar Acong Latif kepada wartawan, Senin (2/11).

Lanjutnya, mengecam tindakan Macron adalah satu hal yang wajar. Tetapi, pemerintah Indonesia juga bertanggung jawab untuk memulihkan kondisi ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.

"Tetap kita upayakan pulihkan ekonomi, jadi kalau Presiden Jokowi harus memilih lebih baik boikot produk Prancis atau tidak, manfaatnya lebih banyak tidak boikot," tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya