Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ribuan Mantan Gerilyawan FARC Lakukan Aksi Unjuk Rasa Tuntut Bertemu Presiden Kolombia Ivan Duque

SENIN, 02 NOVEMBER 2020 | 14:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sekitar dua ribu mantan gerilyawan FARC melaklukan aksi unjuk rasa di ibu kota Kolombia hari Minggu (1/11) untuk memprotes pembunuhan 236 mantan gerilyawan sejak menandatangani perjanjian damai 2016.

Anggota dari bekas gerakan pemberontak yang berubah menjadi partai politik itu tiba di Bogota setelah menyelesaikan pawai sepanjang 200 kilometer (125 mil) dari kota selatan Mesetas.

Para mantan pemberontak itu berbaris ke Lapangan Bolivar di pusat bersejarah Bogota, berkumpul dengan dua delegasi lain dari selatan dan utara negara itu untuk menuntut pertemuan dengan Presiden sayap kanan Ivan Duque .

“Kami memobilisasi untuk menuntut penghormatan atas hidup kami dan juga untuk kepatuhan terhadap perjanjian perdamaian,” kata Senator FARC Victoria Sandino, dihadapkan pada apa yang dia sebut sebagai "genosida terhadap para penandatangan" dari perjanjian perdamaian 2016 yang mengakhiri konflik selama setengah abad.

Saat ini Sandino memegang salah satu dari 10 kursi Kongres yang disediakan untuk FARC di bawah kesepakatan damai, ketika sebagian besar gerakan meletakkan senjatanya.

Dalam aksinya, para demonstran menabuh genderang, meniup terompet dan melambai-lambaikan spanduk, termasuk yang bertuliskan, "Duque: kami tidak menandatangani perjanjian damai untuk dibunuh."

“Kami meminta presiden untuk bertemu dengan kami sehingga kami dapat berbicara tentang tantangan yang dihadapi negara Kolombia dalam menjamin keselamatan warganya,” kata Pastor Alape, pemimpin partai FARC yang terkemuka.

Menurut FARC, 236 penandatangan kesepakatan damai telah tewas sejak perjanjian damai itu ditandatangani.

“Ada tanggung jawab negara dalam kejahatan ini,” kata Alape, menambahkan bahwa pembunuhan itu dimotivasi oleh “intoleransi dalam pidato pejabat pemerintah, dan presiden republik itu sendiri.”

Sementara itu pemerintah mengatakan organisasi penyelundup narkoba berada di balik sebagian besar pembunuhan, karena mereka berperang memperebutkan produksi dan ekspor kokain melalui Amerika Tengah ke Amerika Serikat.

Pawai dimulai di Mesetas pada 21 Oktober, menyusul pembunuhan dua mantan pejuang FARC lokal beberapa hari sebelumnya.

Dua mantan pemberontak kembali tewas pada 24 Oktober ketika delegasi melanjutkan perjalanan ke Bogota, yang digambarkan oleh Rodrigo Granda, salah satu negosiator perjanjian dan pemimpin partai sebagai “pukulan telak bagi perdamaian”.

Duque berkuasa pada 2018 dan berjanji untuk mengubah perjanjian perdamaian yang dibuat oleh pendahulunya Juan Manuel Santos, yang dia anggap terlalu lunak terhadap mantan pemberontak yang dituduh melakukan kekejaman.

Namun, Kongres menolak langkah tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya