Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Zulfikar: Politik Luar Negeri Presiden Jokowi Pragmatis

MINGGU, 01 NOVEMBER 2020 | 22:55 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Perlu ada penguatan dalam pola hubungan politik luar negeri Indonesia pada periode kedua Presiden Joko Widodo.

Peneliti Indef, M. Zulkifar Rahmat mengatakan, pada periode kedua ini, pemerintahan Jokowi lebih cenderung melangkah dengan pola pragmatisme keuntungan dalam menjalin hubungan luar negeri.

Zulkifar menerangkan, bahwa kecenderungan Jokowi tersebut terlihat akhir-akhir ini. Ia mengambil contoh dari proyel jalur kereta api Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya.


"Indonesia membatalkan pembangunan jalur kereta api Jakarta-Bandung yang dilakukan atas kerjasama dengan Tiongkok dan memulai pembangunan jalur baru Jakarta-Surabaya dengan melibatkan Jepang," ujar Zulfikar dalam Forum 100 Ilmuwan Sosial Politik LP3ES bertajuk "Evaluasi Politik Luar Negeri & Perubahan Ekonomi Global”, Minggu (1/11).

Apa yang dikatakan Zulfikar pun diamini peneliti LP3ES, Nur Iman Subono.

Dia menyinggung pragmatisme Jokowi dalam menjalankan kebijakan politik luar negeri di periode kedua pemerintahannya.

Lebih tepatnya, ia mengaitkannya dengan persona Jokowi yang memang bukan berasal dari kalangan elit politik.

"Background-nya yang berasal dari kalangan pengusaha membuat Jokowi membawa perspektif pragmatisme ke dalam berbagai kebijakan luar negeri Indonesia," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya