Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Pakar Kesehatan: China Tidak Akan Alami Gelombang Kedua Virus Corona, Jaga jarak Dan Pakai Masker Kuncinya

SABTU, 31 OKTOBER 2020 | 07:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ahli pernapasan terkemuka China, Zhong Nanshan, mengatakan bahwa Tiongkok tidak akan mengalami gelombang kedua virus corona. Dia memastikan hal itu bisa terjadi karena tindakan pencegahan dan pengendalian yang komprehensif dan ketat.

“Langkah-langkah ini juga sangat efektif dalam mencegah influenza musiman di musim dingin yang akan datang,” kata Zhong, melalui panggilan video dalam pertemuan kesehatan yang diadakan di Provinsi Hebei, provinsi di utara Republik Rakyat Tiongkok, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (30/10).

Orang terkemuka dalam perang China melawan virus corona itu mengatakan bahwa gelombang kedua virus corona telah dimulai di beberapa bagian dunia. Banyak negara telah memberlakukan tindakan pengendalian yang serius.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel sama-sama memerintahkan negara mereka kembali mengunci diri pada hari Rabu (28/10), ketika gelombang besar infeksi virus corona kedua mengancam akan membanjiri Eropa sebelum musim dingin.

Di Amerika Serikat, gelombang baru infeksi telah mencatat rekor enam hari lagi hingga Hari Pemilihan menurut laporan Reuters. Presiden Donald Trump dikenal sering menyepelekan virus dan tidak pernah membatalkan demonstrasi publik di mana para pendukungnya sering menolak untuk memakai masker atau menjaga jarak yang aman.

Saat suhu semakin dingin, negara-negara di belahan bumi utara akan lebih menderita akibat pandemi. Tetapi China masih perlu menangani virus itu dengan serius, Zhong menekankan, negara itu telah mengalami kasus cluster sporadis selama beberapa bulan terakhir.

Pada bulan Juni, Beijing dilaporkan mengalami ratusan infeksi baru, hampir semuanya terkait dengan pasar grosir pertanian Xinfadi. Pasar segera ditutup setelah virus terdeteksi.

Pejabat Beijing telah bergerak cepat untuk menghentikan penyebaran penyakit lebih jauh, menempatkan distrik-distrik di sekitarnya pada posisi ‘masa perang’ sambil memberlakukan kembali pembatasan pada pergerakan, sekolah, pariwisata dan acara hiburan di seluruh kota.

Bulan ini, baik Qingdao, kota pesisir di Provinsi Shandong, Tiongkok timur, dan Prefektur Kashgar di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur Tiongkok barat laut melaporkan kasus baru.

“Penguncian segera dan pengujian massal bahkan pada tanda-tanda pertama infeksi sangat penting bagi keberhasilan China dalam mengendalikan penyakit, yang memungkinkan ekonominya pulih dengan cepat dari krisis,” kata para ahli.

Banyak orang khawatir musim dingin yang semakin dekat dapat meningkatkan risiko infeksi yang disebabkan oleh virus corona dan influenza. Zhong menyarankan kemungkinan tidak dapat disangkal. Namun, tindakan yang paling efektif untuk dilakukan oleh masyarakat umum adalah menjaga jarak sosial dan memakai masker.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya