Berita

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Megawati-Jokowi Dituduh PKI, Gde Siriana: Mungkin Karena Ekopol Pemerintah Condong Ke China

SABTU, 31 OKTOBER 2020 | 01:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kegeraman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terkait tuduhan PKI dianggap wajar. Karena sesuai dengan realitas politik yang sedang terjadi sekarang ini.

Anggapan itu disampaikan Direktur Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/10).

Gde Siriana mengatakan, pernyataan Megawati yang geram karena isu PKI selalu muncul di masa pemerintahan Jokowi adalah suatu kemungkinan yang memang terjadi.


Sebab, dia melihat dari sejarah ayahanda Megawati, yaitu Presiden pertama RI Soekarno, terlihat kecenderungan kedekatan antara rezim dengan PKI.

"Tuduhan itu sangat mungkin, karena konsep Nasakom (nasionalisme, sosialisme, dan komunis) yang diperkenalkan Bung Karno saat itu sangat kontroversial, terutama di kalangan TNI dan umat Islam," ucap Gde Siriana.

Kedekatan Bung Karno dengan PKI, menurut aktivis Bandung Intiative ini, terlepas dari kontroversi sejarah Gerakan 30 September PKI (G30SPKI).

"Terlepas dari versi sejarah apakah PKI terlibat dalam G30S atau tidak. Fakta sejarahnya Bung Karno sangat dekat dengan PKI, yang saat itu juga menjadi musuh TNI dan umat Islam pada perisitiwa Madiun 1948," tuturnya.

Pengejewantahan sejarah itu, kata Gde Siriana, dapat dilihat pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Namun, ada perbedaan mencolok dari rezim yang sekarang, yaitu kebijakan ekonomi dan politiknya cendrung memihak ke salah satu negara penganut ideologi komunis.

"Sedangkan, tuduhan pada Jokowi selain karena diusung oleh PDIP, juga karena didukung konglomerat Tionghoa dalam pilpres dan kebijakannya yang terkesan condong kepada kepentingan China," ungkapnya.

"Khususnya dalam hal ekonomi dan politik kawasan Laut China Selatan," demikian Gde Siriana.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya