Berita

Jelang lockdown kedua, Paris macet total pada Kamis 29 Oktober 2020/Net

Dunia

Jelang Penguncian Nasional Kedua, Wilayah Paris Macet Total Hingga Ratusan Kilometer

JUMAT, 30 OKTOBER 2020 | 15:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jelang penguncian nasional, lalu lintas di Kota Paris mengalami kemacetan yang sangat signifikan. Kemacetan membentang hingga 430 mil (700 km) kumulatif di wilayah Ile-de-France pada Kamis (29/10) malam waktu setempat.

Pergerakan masuk dan keluar kota menciptakan rekor lalu lintas yang paling parah di mana orang-orang memilih mengungsi ke pedesaan.

Langkah-langkah penguncian akan diberlakukan mulai tengah malam pada  Jumat (23:00 GMT) untuk mengatasi infeksi Covid yang terus meningkat. Orang telah diperintahkan untuk tinggal di rumah kecuali untuk pekerjaan penting atau alasan medis, seperti dilaporkan oleh BBC, Jumat (20/10).

Presiden Emmanuel Macron mengatakan negara itu berisiko kewalahan oleh gelombang kedua yang tidak diragukan lagi akan lebih sulit daripada gelombang pertama.

Kematian Covid-19 harian di Prancis berada pada level tertinggi sejak April, dan pada Kamis, pihak berwenang melaporkan 47.637 kasus baru dan 250 kematian baru.

Media Prancis melaporkan bahwa banyak orang Paris telah meninggalkan kota - dan apartemen mereka yang sering sempit - memilih untuk menghabiskan waktu di pedesaan selama masa penguncian.

Penguncian Prancis mulai berlaku dua hari sebelum akhir liburan sekolah All Saints, yang menandai titik tengah antara musim panas dan Natal.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan ada 'toleransi' sehingga 'setiap orang dapat kembali dari tempat liburan mereka dan mengatur waktu mereka untuk menghadapi penguncian.

Kemacetan lalu lintas yang parah ini mengingatkan pada eksodus perkotaan yang terjadi pada bulan Maret saat menjelang penguncian nasional yang pertama yang sangat ketat di Prancis. Pada saat itu, beberapa penduduk wilayah Prancis memusuhi warga Paris yang melarikan diri dari ibu kota. Mengatakan bahwa mereka datang ke desa-desa hanya untuk menyebarkan virus.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya